BPOM periksa 28 sampel pangan di pasar Tagunu
Hasil pengujian tidak menemukan sampel yang positif menggunakan bahan berbahaya
Palu, (Antaranews Sulteng) - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Palu melakukan pemeriksaan terhadap 28 sampel pangan di Pasar Inpres Tagunu, Kabupaten Parigi Moutong, Rabu.
BPOM di Palu bersama Tim Jejaring Kemananan Pangan Kabupaten Parigi Moutong diantaranya Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi serta Dinas Kesehatan memeriksa kandungan bahan pengawet berbahaya yang diduga terdapat dalam jenis pangan yang diperiksa.
"Sebanyak 28 sampel dari beberapa jenis pangan yang berpotensi menggunakan bahan berbahaya formalin sebagai pengawet seperti tahu, kolang kaling, ikan segar, ikan kering, ayam potong dan daging sapi diuji menggunakan rapid test kit," kata kepala BPOM di Palu Safriansyah.
Selain itu kata Safriansyah, BPOM bersama tim jejaring keamanan pangan juga memeriksa kandungan beberapa pangan siap saji yang ada di sana seperti cendol, buras dan lemper.
"Hasil pengujian tidak menemukan sampel yang positif menggunakan bahan berbahaya," ujar Safriansyah.
Meski tidak menemukan bahan pangan yang mengandung bahan berbahaya Safriansyah meminta masyarakat agar tetap waspada.
Selain itu ia juga meminta agar masyarakat tetap jeli dan teliti saat membeli bahan-bahan pangan. Masyarakat diminta meneliti terlebih dulu sebelum dibeli.
"Kalau ikan berformalin misalnya warna insang merah agak gelap, tekstur daging agak kaku, tidak berbau amis seperti ikan segar pada umumnya dan lalat tidak hinggap pada ikan tersebut," ujar Safriansyah.***
BPOM di Palu bersama Tim Jejaring Kemananan Pangan Kabupaten Parigi Moutong diantaranya Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi serta Dinas Kesehatan memeriksa kandungan bahan pengawet berbahaya yang diduga terdapat dalam jenis pangan yang diperiksa.
"Sebanyak 28 sampel dari beberapa jenis pangan yang berpotensi menggunakan bahan berbahaya formalin sebagai pengawet seperti tahu, kolang kaling, ikan segar, ikan kering, ayam potong dan daging sapi diuji menggunakan rapid test kit," kata kepala BPOM di Palu Safriansyah.
Selain itu kata Safriansyah, BPOM bersama tim jejaring keamanan pangan juga memeriksa kandungan beberapa pangan siap saji yang ada di sana seperti cendol, buras dan lemper.
"Hasil pengujian tidak menemukan sampel yang positif menggunakan bahan berbahaya," ujar Safriansyah.
Meski tidak menemukan bahan pangan yang mengandung bahan berbahaya Safriansyah meminta masyarakat agar tetap waspada.
Selain itu ia juga meminta agar masyarakat tetap jeli dan teliti saat membeli bahan-bahan pangan. Masyarakat diminta meneliti terlebih dulu sebelum dibeli.
"Kalau ikan berformalin misalnya warna insang merah agak gelap, tekstur daging agak kaku, tidak berbau amis seperti ikan segar pada umumnya dan lalat tidak hinggap pada ikan tersebut," ujar Safriansyah.***