Usai lebaran, jadwal buka-tutup jalan Kebun Kopi bertambah satu jam

id BPJN,kebun kopi,buka-tutup

Usai lebaran, jadwal buka-tutup jalan Kebun Kopi bertambah satu jam

Kepala Satuan Kerja WIlayah II PJN XIV Palu Ibnu Kurniawan, ST. (Antaranews Sulteng/Rolex Malaha)

Palu (Antaranews Sulteng) - Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) XIV Palu melakukan penyesuaian jadwal buka-tutup jalan di ruas Tawaeli-Toboli untuk mendukung kelancaran dan keamanan arus lalulintas mudik lebaran dan pelaksanaan proyek rekonstruksi tetap berlangsung maksimal.

"Kita lakukan penyesuaian agar pekerjaan fisik proyek bisa berjalan sesuai skedule namun arus lalulintas mudik tidak terhambat," kata Kepala Satuan Kerja (Satker) II PJN XIV Palu Ibnu Kurniawan saat dihubungi di Palu, Jumat.

Ia menjelaskan bahwa sejak proyek rekonstruksi ruas Toboli-Tawaeli berlangsung, pihak pelaksana konstruksi mendapat izin dari kepolisian dan Dinas Perhubungan untuk menutup ruas paling padat lalulitnas di Sulteng itu mulai pukul 08.00 sampai 11.00 Wita, kemudian buka lagi pukul 11.00-13.00.
Jalan ditutup lagi pada pkl 13.00-16.00 dan buka hingga pukul 20.00 kemudian ditutup lagi mulai pukul 20.00 hingga 23.00 Wita, dan selanjutnya dibuka sampai pukul 08.00 Wita.

Namun selama bulan ramadan hingga usai lebaran yakni 24 Mei sampai 04 Juni 2017, jadwal buka tutup berubah yakni tutup; 08.00-11.00, buka:11.00-13.00, tutup: 13.00-16.00, buka: 16.00-21.00, tutup: 21.00-24.00 lalu buka lagi 24.00-08.00.

"Khusus H-10 dan H+10 lebaran (5 Juni s.d 25 Juni), tidak ada penutupan jalan sama sekali, namun pekerjaan fisik di lapangan tetap berjalan dengan penyesuaian kegiatan yang tidak mengganggu arus lalulintas," ujarnya. 
 
Suasana proyek pengembangan infastruktur jalan nasional Trans Sulawesi di Kawasan Pegunungan Kebun Kopi, Sulawesi Tengah, Senin (14/5). Pengerjaan jalur pegunungan ini merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi guna mensejahterakan rakyat. Pada 2018 pemerintah mengucurkan anggaran sekitar Rp200 miliar dalam proyek tersebut.ANTARASulteng/Mohamad Hamzah

Sementara itu, PPK-9 Satker II PJN XIV ruas Tawaeli-Toboli Julian Situmorang menjelaskan bahwa pihaknya juga sudah mendapat izin dari kepolisian dan Dinas Perhubungan untuk menerapkan jadwal baru buka tutup jalan ruas Tawaeli-Toboli setelah musim angkutan lebaran yakni mulai H+5 lebaran.

Dalam jadwal yang baru nanti, akan terjadi penambahan waktu penutupan selama satu jam dari sebelumnya. Artinya, kalau jadwal sebelumnya waktu tutup hanya tiga jam, mulai H+h lebaran nanti waktu tutupnya menjadi empat jam.

Ia memberi contoh, kalau sebelumnya jalanan ditutup pukul 08.00 smapai 11.00, nanti akan berubah menjadi 08.00-12.00, kemudian dibuak 12.00-14.00, tutup lagi 14.00-18.00 dan buka 18.00-20.00, tutup lagi 20.00-24.00 lalu buka kembali 24.00-08.00.

Ia mengakui bahwa waktu tutup jalan hanya tiga jam selama ini membuat pelaksana proyek kurang efektif melaksanakan tugasnya sebab dengan waktu tutup tiga jam, hanya dua jam yang bisa efektif digunaan bekerja sebab setengah jam pertama dan setengah jam terakhir hanya untuk mengerahkan alat-alat berat ke titik kegiatan.

Baca juga: Menyarungi lereng demi selamatkan jalan nasional Tawaeli-Toboli

"Pekerjaan fisik proyek terbesar di ruas Kebun Kopi saat ini adalah penanganan lereng, bayangkan saja berapa banyak waktu yang diperlukan untuk menanikkan dan menurunkan ekscavator ke atas tebing dengan ketinggian 50 sampai 80 meter," ujarnya.

Julian berharap masyarakat bisa memaklumi dan menyesuaikan diri dengan jadwal buka-tutup jalan nanti demi kepentingan bersama, karena pekerjaan rekonstruksi ruas jalan nasional Kebun Kopi ini adalah kegiatan strategis untuk kepentingan bersama yang lebih besar dan luas.

Saat ini, ada dua paket proyek peningkatan jalan ruas Tawaeli-Toboli yang sedang berjalan yakni pertama rekonstruksi dan penanganan lereng Nupabomba-Kebun Kopi-Toboli sepanjang enam kilometer yang menghabiskan dana APBN tahun jamak (2017-2018) sebesar Rp123,2 miliar dan dikerjakan kontraktor PT. Wasco SP-KSO.

Paket kedua adalah rekonstruksi dan penanganan lereng Tawaeli-Nupabomba-Kebun Kopi-Toboli (4 km) menggunakan dana APBN tahun jamak (2017-2018) sebesar Rp74,7 miliar dikerjakan PT. Tunggal Mandiri Jaya (TMJ). Kedua proyek ini harus selesai pada September 2018.
 
Suasana pekerjaan proyek peningkatan jalan nasional di Kawasan Pegunungan Kebun Kopi, Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah, Jumat (11/5). Berdasarkan data Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) XIV Palu Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, panjang jalan nasional di Sulawesi Tengah hingga akhir 2017 dalam kondisi baik telah mencapai 95,1 persen dan jembatan mencapai 96,76 persen. (ANTARASulteng/Mohamad Hamzah)


"Sekitar 80 persen dari total anggaran (hampir Rp200 miliar) yang dialokasikan pada dua proyek itu terserap untuk penanganan lereng," ujar Julian Situmorang dan menambahkan konstruksi seperti ini baru diterapkan di dua lokasi di Indonesia yakni di ruas Kenbun Kopi (Sulteng) dan di NTB.