Palu - Rapat kerja nasional Kerukunan Usawahan Kecil dan Menengah Indonesia (Kukmi) yang rencananya dilaksanakan di Palu, 20-25 November 2012 ditunda karena agenda beberapa menteri dan pengusaha ternama memiliki kegiatan yang bisa ditinggalkan pada tanggal itu.
Ketua DPD Kukmi Sulawesi Tengah Moch Amin Badawi mengatakan, Menteri Koperasi dan UKM RI Syarif Hasan pada tanggal yang sama memiliki agenda di luar negeri.
"Sementara acara ini penting dihadiri Menteri Koperasi dan UKM. Sebagai bangsa UKM, kegiatan itu tidak maksimal tanpa kehadiran menteri," kata Amin Badawi di Palu, Selasa.
Dia mengatakan, Rakernas Kukmi yang mengusung misi untuk penguatan usaha mikro khususnya di Sulawesi Tengah tersebut juga dirangkaikan dengan berbagai kegiatan seperti dialog tentang peluang investasi berbagai bidang usaha dengan pembicara dari kementerian, para pelaku usaha dan perbankan.
"Kegiatan ini harus ada gol yang dicapai sehinggga kehadiran menteri dan tokoh pengusaha nasional sangat penting," kata Amin Badawi.
Tokoh lainnya yang juga dijadwalkan hadir dalam rakernas tersebut adalah Ketua Dewan Pembina Kukmi Aburizal Bakrie, juga memiliki agenda acara di tempat lain.
Amin Badawi mengatakan, karena tertundanya kegiatan tersebut beberapa agenda lainnya berupa kunjungan pengusaha dari berbagai negara di Asia juga ikut tertunda.
"Mestinya 19 November beberapa pengusaha mikro dari Malaysia mau datang lebih awal sebelum Rakernas. Mereka datang dengan membawa beberapa misi bisnis yang bisa dikerjasamakan," kata Amin.
Pemilik Bank Akarumi itu mengatakan, para pebisnis yang bergerak di usaha mikro di Malaysia jauh lebih maju dibanding pelaku usaha mikro di Indonesia.
"Di sana mereka sudah sampai bermain di bursa efek. Bisnis multilevel marketing mereka tumbuh dengan cepat. Kita harus banyak belajar dengan mereka," katanya.(A055)