Palu (ANTARA) - Perusahaan Listrik Negara (PLN) menjamin seluruh hunian sementara di daerah terdampak bencana gempa bumi, tsunami dan likuefaksi terpasangi meteran listrik sebelum akhir bulan April atau sebelum masa perpanjangan kedua masa transisi darurat ke pemulihan berakhir.
Manager PLN Area Palu, Abbas Saleh , Jumat menyebut saat ini tidak kurang dari 10 ribu unit meteran listrik telah siap untuk dipasang.
"Sudah ada sekitar 11 ribu unit meteran listriknya kita di kapal pengangkut barang di Pelabuhan Pantoloan. Cuma belum dibongkar muat oleh pihak pelabuhan. Masih menunggu giliran dibongkar," kata Abbas.
Ke-11 ribu unit meteran tersebut terdiri atas 6 ribu unit meteran listrik yang akan dipasang di huntara yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan 5.000 unit untuk pelanggan umum.
"Namum untuk sekarang kita priorotaskan dulu pemasangan meteran di huntara untuk pengungsi korban bencana baru kemudian kita pasangkan meteran permintaan pelamggan umum," katanya.
Olehnya, Abbas meminta kepada seluruh pihak terutama pengungsi agar bersabar dan menungu upaya tim dari PLN Area Palu memasangi meteran listrik di 8.388 bilik atau 699 unit huntara yang tersebar di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala.
Mengingat tim kelistrikan di PLN Area Palu juga terbatas sehingga butuh waktu sampai seluruh huntara yang dibangun dapat terpasangi meteran listrik prabayar yang ditetapkan memiliki daya 450 watt.
"Yang pasti sebelum masa perpanjangan kembali masa transisi darurat ke pemulihan ini berakhir semua bilik di semua unit huntara sudah terpasangi meteran dan pengungsi dapat menikmati listrik di huntara," ucapnya.
Baca juga: PLN kekurangan stok meter pulsa untuk hunian sementara
Baca juga: PLN akui masih banyak huntara belum ada listrik
Baca juga: Kelistrikan Palu dirancang lebih andal dibanding sebelum bencana