Palu (ANTARA) - Yayasan Arsitek Komunitas (Arkom) Indonesia akan membantu dan membangun hunian tetap (huntap) untuk pengungsi terdampak bencana 28 September 2018 di Sulawesi Tengah dengan menggunakan tekhnologi Rumah Instan Sederhana sehat (RISHA) yang akan dikombinasikan dengan arsitektur tradisional Sulteng.
''Ia, rencana kita akan bangun dengan memadupadankan Risha dengan rumah panggung kayu," kata Manager Yayasan Arkom Indonesia Wilayah Palu, Muhamad Cora di Palu, Kamis.
Rencananya Arkom akan membangun sebanyak 50 unit huntap di wilayah Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala pada Oktober mendatang.
Dalam proses pembangunan huntap tersebut, Arkom akan menggunakan tenaga kerja lokal yang saat ini sedang mengikuti fasilitasi dan uji kompetensi keterampilan konstruksi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
''Pembangunan nanti melibatkan para peserta uji sertifikasi dan warga lainya dengan cara berkelompok. Saat ini kami juga telah menyediakan bengkel Risha untuk warga," sebutnya.
Untuk langkah awal, Arkom akan membangun satu unit huntap dulu dengan mengkombinasikan antara RISHA dengan arsitektur tradisional Sulteng di salah satu titik.
Langkah itu ditempuh untuk mematangkan keterampilan warga yang sudah bersertifikat dalam proses pembangunan huntap.
''Kita buat satu dulu sebagai contoh,' 'katanya.
Hingga hari ke tiga pelaksanaan pelatihan sekaligus uji kompetensi tentang keterampilan pembuatan panel RISHA (12/9), para peserta diajarkan materi penulangan panel Risha p1, p2, dan p3 di lapangan Kelurahan Mamboro Induk dan dilanjutkan dengan proses pengecoran panel.
Para peserta mempraktikkan pengecoran di luar Kantor Dinas Bina Marga Sulteng agar dapat langsung menyesuaikan dengan kondisi di lapangan dan melibatkan warga yang lain agar proses pelatihan terus berlanjut.