Jerman kurangi pasukan di Irak setelah pembunuhan Soleimani

id pasukan jerman, qassem soleimani,heiko maas

Jerman kurangi pasukan di Irak setelah pembunuhan Soleimani

Kanselir Jerman Angela Merkel berbincang dengan sejumlah tentara saat kunjungannya meninjau pasukan pelopor baru NATO "VJTF 2019" di Munster, Jerman, Senin (20/5/2019). REUTERS/Fabian Bimmer/djo/wsj. (REUTERS/FABIAN BIMMER)

Berlin (ANTARA) - Jerman sedang memindahkan sebagian personel militernya dari Irak ke negara-negara sekitarnya demi keamanan, kata pemerintah kepada legislator setelah pembunuhan komandan militer tertinggi Iran dalam serangan pesawat nirawak Amerika Serikat.

Sekitar 30 dari 120 pasukan Jerman di Irak yang melatih pasukan keamanan Irak akan ditarik kembali ke Jordan dan Kuwait, kata pemerintah kepada parlemen dalam sebuah surat pada Senin.

Parlemen Irak menyerukan pada Minggu agar AS dan negara lain menarik pasukan mereka setelah jenderal terpenting Iran, Qassem Soleimani, terbunuh pada Jumat dalam serangan pesawat nirawak AS saat iring-iringan pasukannya berada di lapangan udara Baghdad.

Pengurangan pasukan Jerman diperintahkan oleh komando bersama yang dipimpin AS untuk memerangi ISIS, kata pemerintah Jerman. Ini berlaku terutama bagi pasukan di Baghdad dan Taji, sebuah kota tepat bagian utara ibukota Irak tempat hampir 30 pasukan Jerman dikerahkan.

Dari 120 pasukan Jerman, sekitar 90 ditempatkan di kawasan Kurdi di utara negeri itu.

Pemerintah Jerman mengatakan pasukan itu dapat ditarik kembali ke Irak jika misi pelatihan mereka mulai dilanjutkan.

Menteri Luar Negeri Heiko Maas mengatakan kepada stasiun siaran publik ZDF bahwa dia prihatin atas kemungkinan kebangkitan ISIS andai pasukan asing meninggalkan Irak segera. "Tak seorang pun yang benar-benar menginginkan itu," katanya.

Baca juga: Inggris kurangi staf di Iran dan Irak pascapembunuhan Soleimani
Baca juga: Jenderal Iran Qassem Soleimani dibunuh, sentimen anti-AS semakin mendunia
Baca juga: Kedubes Iran di Jakarta kutuk AS atas pembunuhan Jendral Soleimani