Pemprov Sulteng sebut IAIN Palu pantas jadi UIN

id IAIN Palu

Pemprov Sulteng sebut IAIN Palu pantas jadi UIN

Rustam yang merupakan pejabat mewakili Gubernur Sulteng Longki Djanggola menyampaikan sepatah kata pada visitasi alih status IAIN Palu menjadi UIN Datokarama oleh Kemenpan-RB, di IAIN Palu, Jumat. (ANTARA/Muhammad Hajiji)

Lewat transformasi itu, selain berperan dalam pembangunan manusia. Juga untuk memaksimalkan moderasi beragama, yang salah satu tujuannya untuk menangkal faham radikal
Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng) menilai Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu pantas untuk beralih status menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama.

"IAIN Palu sudah pantas, wajib untuk alih status menjadi UIN," kata Rustam, pejabat yang mewakili Gubernur Sulteng Longki Djanggola pada visitasi alih status IAIN Palu menjadi UIN Datokarama di Kampus IAIN Palu, Jumat.

IAIN Palu mulai 6 Maret divitasi oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB). Visitasi itu tidak hanya dihadiri oleh civitas akademik, melainkan Kementerian Agama, Pemprov Sulteng, Wakil Ketua DPRD Kota Palu, dan Pemkab Sigi untuk memberikan dukungan penuh terhadap alih status tersebut.

Rustam mengemukakan rencana alih status IAIN Palu menjadi UIN Datokarama telah lama didengar oleh Pemprov Sulteng bahkan Pemprov Sulteng memberikan dukungan penuh terhadap rencana itu.

Baca juga: Anggota DPR dapil Sulteng bantu pengembangan IAIN Palu di Sigi

Dalam perkembangannya, sebut Rustam, Pemprov Sulteng melakukan pemantauan terhadap IAIN Palu bahkan pascabencana 28 September 2018, IAIN Palu mengalami perkembangan yang sangat pesat.

"Saat bencana gempa, tsunami menghantam, kami melihat IAIN Palu porak-poranda. Namun pascabencana IAIN Palu sangat cepat pemulihannya dan pesat perkembangannya," ujar dia.

Dirinya menyebut sejak masih status STAIN Datokarama, lulusan atau alumni perguruan tinggi keagamaan Islam negeri tersebut dapat diandalkan.

"Termasuk saya, sebagai salah satu alumni IAIN Palu. Alumni IAIN Palu tidak hanya mengabdi di Kementerian Agama, melainkan juga di kementerian, badan, lembaga serta pemerintah daerah dan BUMN termasuk perusahaan swasta," sebutnya.

Sementara itu, Rektor IAIN Palu Prof Dr H Sagaf S Pettalongi MPd mengatakan IAIN Palu memiliki peran penting dalam pembangunan sumber daya manusia di Sulteng.

"Jumlah penduduk Sulteng kurang lebih 3 juta jiwa, dengan alih status ini maka sangat membantu masyarakat, memudahkan masyarakat untuk mengenyam pendidikan di perguruan tinggi Islam negeri," ucap Prof Sagaf.

Baca juga: Anggota DPR Dapil Sulteng genjot peningkatan status IAIN Palu jadi UIN

Ia mengutarakan animo masyarakat untuk mengenyam pendidikan perguruan tinggi keagamaan negeri ini meningkat setiap tahunnya. Karena itu sudah waktunya IAIN Palu menjadi univeristas islam negeri.

"Lewat transformasi itu, selain berperan dalam pembangunan manusia. Juga untuk memaksimalkan moderasi beragama, yang salah satu tujuannya untuk menangkal faham radikal," katanya.

Berkaitan dengan itu tim visitasi dari Kemenpan-RB, Lukman Rahmadi menyebut visitasi yang dilakukan oleh kelembagaannya untuk mendapat data-data yang akurat, valid dan kredibel untuk selanjutnya ditindaklanjuti oleh pihaknya sesuai dengan ketentuan perundangan mengenai alih status.

Visitasi ini berawal dari surat Kemenag RI yang mengusulkan agar dilakukan visitasi terhadap sembilan PTKIN," ujar Lukman.

Dari sembilan PTKIN ada beberapa PTKIN diantaranya yang berdasarkan hasil visitasi ditemukan ada data yang tidak valid, tidak akurat.

Olehnya, ia berharap komponen civitas akademika IAIN Palu dapat mendukung dengan memberikan data-data yang valid untuk selanjutkan ditindaklanjuti oleh Kemenpan-RB.

Kemenpan-RB mengingatkan bahwa PTKIN IAIN harus lebih menonjolkan program-program studi keagamaan, meskipun ketika menjadi UIN dimungkinkan untuk membuka prodi-prodi umum.
Rektor IAIN Palu Prof Dr H Sagaf S Pettalongi MPd menyampaikan sambutan pada visitasi alih status IAIN Palu menjadi UIN Datokarama oleh Kemenpan-RB, di IAIN Palu, Jumat. (ANTARA/Muhammad Hajiji)