Warga Kabupaten Buol diminta bantu petugas atasi penularan COVID-19
Palu (ANTARA) - Bupati Buol, Sulawesi Tengah, Amiruddin Rauf meminta masyarakat agar membantu petugas kesehatan dan pihak-pihak terkait yang saat ini bekerja keras memutus mata rantai penyebaran virus corona COVID-19 di daeah itu.
"Mohon masyarakat ikut membantu, jangan patahkan semangat para petugas kami dengan isu-isu yang mengarah kepada fitnah. Kita sedang menghadapi tragedi kemanusiaan yang maha hebat," katanya melalui pesan telepon genggam kepada ANTARA Palu, Rabu.
Pesan tersebut ia sampaikan menyusul lontaran fitnah yang diterima Pemerintah Kabupaten Buol, khususnya petugas gabungan yang terlibat menangani penyebaran dan penularan COVID-19 di Kabupaten Buol.
Menurut dia, fitnah oleh sekelompok orang itu sangat keji dan tidak berperikemanusiaan serta tidak bertanggung jawab.
"Demi Allah saya bersumpah apa yang kami lakukan ini semata-mata untuk melindungi masyarakat, tidak ada sedikitpun niat untuk memojokkan sekelompok orang apalagi ingin mengambil keuntungan material dengan memanipulasi data," tegasnya.
Ia khawatir jika fitnah-fitnah itu terus dilontarkan akan mematahkan semangat seluruh pihak, utamanya para tenaga medis yang saat ini berada di garda terdepan mengatasi COVID-19 di Buol.
Padahal, lanjutnya, mereka rela mengorbankan waktu, tenaga bahkan risiko tertular virus berbahaya ini.
"Kalau ini sampai terjadi maka pertahanan kita akan bobol, kita akan 'kalah'. Maka yang bisa kita siapkan hanya kantong jenazah dan kuburan massal. Kita berdoa pada Allah SWT agar dijauhkan dari hal tersebut," harapnya.
Data yang dipublikasikan Pusat Data dan Informasi Kebencanaan (Pusdatina) COVID-19 Sulteng mencatat, kasus positif virus corona di Buol pada Selasa (5/5), Kabupaten Buol memiliki pasien positif terbanyak di Sulteng yakni 29 orang, 4 dirawat di RSU Mokoyuri Buol dan 25 menjalani isolasi di rusunawa Buol.
Di seluwuh Sulteng tercapat 70 kasus positif, 16 di antaranya dirawat di Kota Palu. Dari jumlah itu, sudah 11 orang dinyatan sembuh dan 3 meninggal dunia.
"Mohon masyarakat ikut membantu, jangan patahkan semangat para petugas kami dengan isu-isu yang mengarah kepada fitnah. Kita sedang menghadapi tragedi kemanusiaan yang maha hebat," katanya melalui pesan telepon genggam kepada ANTARA Palu, Rabu.
Pesan tersebut ia sampaikan menyusul lontaran fitnah yang diterima Pemerintah Kabupaten Buol, khususnya petugas gabungan yang terlibat menangani penyebaran dan penularan COVID-19 di Kabupaten Buol.
Menurut dia, fitnah oleh sekelompok orang itu sangat keji dan tidak berperikemanusiaan serta tidak bertanggung jawab.
"Demi Allah saya bersumpah apa yang kami lakukan ini semata-mata untuk melindungi masyarakat, tidak ada sedikitpun niat untuk memojokkan sekelompok orang apalagi ingin mengambil keuntungan material dengan memanipulasi data," tegasnya.
Ia khawatir jika fitnah-fitnah itu terus dilontarkan akan mematahkan semangat seluruh pihak, utamanya para tenaga medis yang saat ini berada di garda terdepan mengatasi COVID-19 di Buol.
Padahal, lanjutnya, mereka rela mengorbankan waktu, tenaga bahkan risiko tertular virus berbahaya ini.
"Kalau ini sampai terjadi maka pertahanan kita akan bobol, kita akan 'kalah'. Maka yang bisa kita siapkan hanya kantong jenazah dan kuburan massal. Kita berdoa pada Allah SWT agar dijauhkan dari hal tersebut," harapnya.
Data yang dipublikasikan Pusat Data dan Informasi Kebencanaan (Pusdatina) COVID-19 Sulteng mencatat, kasus positif virus corona di Buol pada Selasa (5/5), Kabupaten Buol memiliki pasien positif terbanyak di Sulteng yakni 29 orang, 4 dirawat di RSU Mokoyuri Buol dan 25 menjalani isolasi di rusunawa Buol.
Di seluwuh Sulteng tercapat 70 kasus positif, 16 di antaranya dirawat di Kota Palu. Dari jumlah itu, sudah 11 orang dinyatan sembuh dan 3 meninggal dunia.