Palu (ANTARA) - Kepala Biro Administrasi Umum, Kepegawaian dan Keuangan Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Sulawesi Tengah, Suleman Awad menilai beasiswa Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes-PDTT) sangat membantu mahasiswa untuk mengembangkan kompetensi individual dalam proses pendidikan strata satu.
"Tentu kami sangat berterimakasih kepada Kemendes-PDTT yang telah memberikan beasiswa kepada mahasiswa kami, sehingga mahasiswa tidak lagi terbebani dengan biaya pendidikan khususnya SPP," ucap Suleman, di Palu, Selasa, dalam pembinaan mahasiswa penerima beasiswa program penjaringan siswa berprestasi di kawasan transmigrasi (PPSBKTI) Tahun 2022.
Kemendes-PDTT memberikan bantuan kepada 27 orang mahasiswa UIN Datokarama Palu tahun anggaran 2022. Bantuan Kemendes PDTT meliputi biaya pendidikan (SPP) dan biaya hidup.
Kemendes-PDTT menanggung biaya pendidikan 27 mahasiswa jenjang strata satu, mulai semester satu hingga semester delapan. SPP 27 mahasiswa tersebut bervariasi, terendah Rp1,2 juta dan tertinggi Rp1,6 juta.
Selain menanggung biaya pendidikan, Kemendes-PDTT juga memberikan biaya hidup senilai Rp550 ribu/bulan/mahasiswa, untuk 27 mahasiswa tersebut.
Dengan adanya bantuan tersebut, Suleman mengatakan mahasiswa penerima manfaat tidak lagi terbebani dengan biaya pendidikan.
"Maka mahasiswa penerima manfaat bantuan, dapat lebih fokus untuk belajar mengembangkan kompetensi akademik," kata Suleman.
Ia mengingatkan kepada 27 mahasiswa penerima manfaat bantuan tersebut bahwa, tugas mereka adalah belajar, mengasah dan mengembangkan kapasitas diri dengan memperbanyak membaca dan diskusi, serta mengikuti berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang menopang pengembangan kompetensi individual.
"Sebagai mahasiswa, ada tiga tugas utama kalian yang pertama adalah belajar, yang kedua adalah belajar dan yang ketiga adalah belajar. Orang tua kalian mengirim kalian ke Palu tujuannya untuk kuliah atau belajar di kampus ini," sebutnya.
Suleman meminta 27 mahasiswa tersebut agar memanfaatkan bantuan itu sebaik mungkin, untuk pengembangan diri.
"Kalian harus bersyukur, karena tidak semua mahasiswa mendapat bantuan ini. Oleh karena itu, kalian harus mampu memnjadi mahasiswa yang hebat, yaitu unggul secara akademik, keterampilan, dan memiliki karakter/moral yang baik," ungkapnya.
Sementara itu Tim Kemendes-PDTT Rasyid Agam Fudhail berharap dengan adanya bantuan tersebut, mahasiswa dapat mengembangkan kompetensi individual dan keterampilan di antaranya keterampilan kecakapan berbahasa asing Inggris dan Arab.
Di samping itu, ujar dia, mahasiswa juga perlu mengetahui dan menguasai serta memiliki kecakapan dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi digital beserta aplikasi pendukung.
Rasyid mengatakan bahwa pihaknya akan mengevaluasi mahasiswa penerima manfaat bantuan setiap semester.
"Kami akan memeriksa IPK mahasiswa setiap semester, mahasiswa yang mendapat bantuan, IPK nya harus standar 3,00," ungkap dia.
Sebanyak 27 mahasiswa yang mendapat bantuan biaya pendidikan dari Kemendes-PDTT berasal dari daerah transmigrasi meliputi transmigrasi Kabupaten Donggala, Parigi Moutong, Poso, Sigi, Banggai, Tolitoli dan Kabupaten Tojo Una-una.