Malang, Jatim (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jawa Timur, membangun kerja sama dan berkolaborasi dengan sekitar 200 kampus di Tiongkok yang tergabung dalam Program 211 Pemerintah Negeri Tirai Bambu tersebut.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tiongkok, Yudil Chatim, SKM., M.Ed, seperti dikutip dari keterangan tertulis Humas UMM yang diterima di Malang, Selasa mengemukakan pihaknya telah menyiapkan sederet kampus terbaik yang bisa diajak kerja sama dengan UMM, termasuk kampus yang tergabung dalam program 211 Pemerintah Tiongkok.
"Program 211 ini merupakan upaya Tiongkok untuk memenangkan abad 21 dan menjadi nomor satu. Ada sekitar 200-an kampus yang ada di program ini. Nanti saya pilihkan kampus terbaik yang menjadi mercusuar pendidikan di sana,” kata Yudil di sela penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara UMM dengan Wuhan Hyde Cambridge Education Consulting and Service.
Selain itu, pihaknya juga berupaya menyiapkan kampus-kampus yang tergabung dalam program 985. Ada sejumlah kampus Tiongkok yang memiliki kredibilitas untuk bisa tergabung. Ada yang fokus pada bidang kedokteran, kimia, teknik dan sederet lainnya.
“Jadi, sivitas akademika bisa turut serta melaksanakan berbagai program di Tiongkok. Jika nanti ada yang melanjutkan studi, akan saya carikan kampus dari program 211 atau 985,” katanya.
Ia mengatakan Tiongkok menjadi investor terbesar di Indonesia. Maka, momen ini harus dimanfaatkan dengan menjalin kolaborasi. Bukan hanya university to university, tapi juga university to business serta universty to university business.
Oleh karena itu, kata dia, MoU antara UMM dengan Wuhan Hyde Cambridge Education Consulting and Service tersebut, sangat strategis. Tidak hanya fokus pada pengembangan sivitas akademika, tapi juga penguatan dan persiapan sumber daya manusia skala global.
“Saya siap menjembatani berbagai kolaborasi, utamanya terkait pendidikan. Saya juga mengajak perwakilan Wuhan Hyde Cambridge Education Consulting and Service untuk berjalan-jalan di UMM dan menginap di Rayz Hotel UMM. Mereka kagum, karena UMM bisa mengembangkan pendidikan dengan baik, apalagi saat mendengar jumlah mahasiswa UMM lebih dari 40.000, sehingga mereka tertarik berkolaborasi,” kata Yudil Chatim.
Sementara itu, Rektor UMM Prof. Dr. Fauzan mengatakan sebelumnya UMM juga diberi tawaran menarik dari seorang pengusaha asal Makau, Soe To Tie Lin, yakni memberikan beasiswa bagi 40 orang sivitas akademika Kampus Putih untuk studi di Tiongkok.
Karena itu, katanya, kolaborasi yang tertuang dalam MoU kali ini menjadi langkah strategis, terutama dalam pengembangan pendidikan dan SDM yang ada.
“Ini adalah salah satu upaya UMM untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi intelektual. Apalagi, nanti akan dipilihkan berbagai universitas terbaik di sana sebagai tempat menimba ilmu para dosen dan sivitas akademika UMM. MoU ini saya rasa juga memberikan dampak positif bagi banyak pihak,” demikian Fauzan.