Guru SD ini andalkan program JKN untuk keluarganya
Palu (ANTARA) -
Nur Zaini (55) merupakan salah seorang guru Sekolah Dasar (SD) di Kota Palu. Ia menceritakan pengalamannya memanfaatkan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di rumah sakit, saat ditemui oleh tim Jamkesnews di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Palu, Jumat (5/7).
“Saya sudah menjadi peserta sejak zaman PT. Askes (Persero) hingga berubah ke BPJS Kesehatan. Perbedaan layanan begitu jelas terasa. Semakin hari layanan BPJS Kesehatan semakin bagus, tidak heran jika banyak masyarakat yang merasa terbantu dan puas dengan hadirnya program ini,” ucapnya.
Pada tahun 2023, Zaini sempat dirawat di Rumah Sakit Sis Aldjufrie Palu karena didiagnosa menderita penyakit Cholelithiasis atau batu empedu. Di usianya yang menjelang masa pensiun tersebut, tentunya ia berharap agar dapat terus diberikan kesehatan agar tidak menjadi beban buat keluarga khususnya anak-anaknya, sehingga ia mengandalkan program JKN untuk kesehatannya dimasa tuanya nanti.
"Saya sangat bersyukur dengan kehadiran BPJS Kesehatan karena telah membantu saya dan keluarga dalam menghadapi berbagai masalah kesehatan. Tahun lalu saya menderita batu empedu dan sempat dirawat intensif di rumah sakit. Awalnya saya merasakan nyeri dibagian perut sebelah kanan, mual bahkan hingga muntah. Saya pikir terkena sakit maag karena saya memang punya riwayat penyakit tersebut. Sudah minum obat, tapi sakitnya tidak kunjung redah, karena sudah tidak tahan, saya minta agar dibawa ke rumah sakit,” cerita Zaini.
Ia mengaku cukup lama mendapatkan perawatan di rumah sakit. Pelayanan yang ia rasakan di rumah sakit juga sangat baik. Tidak ada batasan hari rawat, pasien dirawat sesuai kebutuhan atau indikasi medis.
“Sekarang saya suda pulih dari sakit batu empedu. Dokter hanya memberikan obat, tidak perlu dilakukan tindakan operasi. Kali ini saya merasakan manfaat yang luar biasa setelah puluhan tahun terdaftar sebagai peserta JKN. Mungkin karena sebelumnya jarang memanfaatkan karena masih diberikan kesehatan. Pentingnya memiliki perlindungan kesehatan dimasa tua kelak, agar tidak membebani keluarga dengan biaya pengobatan,” ungkapnya.
Sebagai seorang tenaga pendidik, Zaini selalu menyampaikan terkait pentingnya terdaftar sebagai peserta JKN kepada keluarganya bahkan rekan-rekan sejawatnya. Baginya, kesehatan adalah sesuatu yang mahal dan tidak boleh ditawar. Dengan memiliki kepesertaan JKN yang aktif, masyarakat tidak perlu lagi memikirkan biaya pengobatan sehingga bisa fokus untuk pemulihan.
“Hari ini saya datang ke kantor BPJS untuk mengurus keanggotaan cucu saya yang baru lahir, karena sudah masuk dalam Kartu Keluarga (KK). Ternyata ada layanan online yang dapat dilakukan untuk pengurusan administrasi, tidak harus ke Kantor BPJS Kesehatan. Menantu saya sudah mengunduh aplikasi Mobile JKN, sehingga tadi dipandu untuk melakukan perubahan data,” terangnya.
BPJS Kesehatan memberikan kemudahan layanan kepada peserta untuk pengurusan administrasi dengan membuka layanan tatap muka yaitu datang langsung ke Kantor BPJS Kesehatan terdekat dan layanan tanpa tatap muka, seperti aplikasi Mobile JKN, Pelayanan Administrasi Melalui Whatsapp (PANDAWA di nomor 0811816565) atau Care Center BPJS Kesehatan di 165.
“Layanan administrasi BPJS Kesehatan yang mudah serta layanan di fasilitas kesehatan yang semakin baik akan memberikan kepercayaan dan kepuasan kepada masyarakat terkait BPJS Kesehatan. Saya dan keluarga selalu mengandalkan program JKN untuk urusan kesehatan karena sudah terbukti,” jelasnya.
Dengan semangat positifnya, Zaini berharap agar program JKN dapat terus berlanjut dan pelayanannya terus ditingkatkan untuk memberikan manfaat yang lebih besar lagi bagi masyarakat. (tm/aq)