Sigi (ANTARA) - DPRD Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah melalui badan anggaran mendorong Dinas Pendidikan dan Kebudayaan di daerah itu dalam pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dengan mengoptimalkan aplikasi rencana kegiatan dan anggaran sekolah (arkas).
Wakil Ketua DPRD Sigi Ilham mengatakan berdasarkan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun 2024 bahwa terdapat persoalan berulang dalam pengelolaan dana BOS oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sigi.
"Dinas pendidikan harus mengoptimalkan penggunaan aplikasi rencana kegiatan dan anggaran sekolah pada seluruh sekolah di Kabupaten Sigi ," kata Ilham melalui keterangan tertulisnya diterima di Sigi, Sabtu.
Ia mengemukakan dinas pendidikan wajib memastikan kepala sekolah dan bendahara BOS di masing-masing satuan pendidikan mendapatkan pendampingan teknis sehingga perencanaan dan pelaporan berjalan lancar.
"Harapannya agar penerapan dan penggunaan sistem aplikasi rencana kegiatan dan anggaran sekolah dapat mempermudah pelaporan penggunaan dana BOS setiap tahunnya," ucapnya.
Ia menuturkan pihaknya senantiasa terus melakukan pengawasan terhadap pemerintah daerah guna memastikan setiap anggaran khususnya pada sektor pendidikan dapat tepat sasaran.
"Ke depan harus ada perbaikan dari Dinas Pendidikan Sigi dan tidak ada lagi laporan bermasalah pada tahun mendatang termasuk terkait ketidaktertiban administrasi," sebutnya.
Sementara itu Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sigi Anwar memastikan segera melakukan pembenahan di masing-masing satuan pendidikan dalam pengelolaan dana bantuan operasional sekolah.
Menurut dia, penggunaan aplikasi itu memberikan kemudahan setiap sekolah yakni keseragaman perencanaan, kecepatan pelayanan dan pembuatan perencanaan, transparansi sehingga dengan mudah mendeteksi perencanaan di sekolah.
"Peningkatan penggunaan aplikasi ini akan kami masifkan lagi di semua sekolah baik SD dan SMP khususnya bendahara BOS dan kepala sekolah," katanya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sigi tahun 2023, jumlah sekolah dasar (SD) di daerah itu sebanyak 268 unit dengan jumlah guru 2.309 orang, dan siswa 25.543 orang, sedangkan sekolah menengah pertama (SMP) 68 sekolah, guru 836 orang dan siswa 8.496 orang.