Parigi Moutong lipatgandakan areal budidaya jagung

id parimo,jagung

Parigi Moutong lipatgandakan areal budidaya jagung

Salah satu lahan budidaya jagung di Parigi Moutong (Antaranews)

Parigi (Antaranews Sulteng) - Kabupaten Parigi Moutong sebagai salah satu sentra pertanian pengawal ketahanan pangan di Provinsi Sulawesi Tengah, tahun ini menargetkan areal pengembangan jagung seluas 31.442 hektare, naik sangat tinggi idbanding tahun sebelumnya.

"Target awal lahan pertanian jagung hanya 8.117 hektare namun kemudan ditambah lagi seluas 23.325 hektare," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikulura dan Perkebunan Parigi Moutong, Nelson Metubun di Parigi, Kamis.

Nelson menjelaskan bahwa target ini sangat realistis sebagi upaya mendukung program Kementerian Pertanian mencapai swasembada jagung di Indonesia.

Luas penanaman jagung di Parigi Moutong itu mengalami peningkatan yang sangat signifikan dibanding 2017 yang hanya sekitar 5.000 hektare.

"Ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan produksi dan produktifitas lahan tanaman jagung sehingga Parigi Mutong bisa berkontribusi lebih besar dalam pemenuhan kebutuhan jagung nasional sebab daerah ini masih memiliki potensi sumber daya yang besar baik lahan maupun petani," ujar Nelson.

Pada 2017, kata Nelson, petani jagung di daerahnya mampu menghasilkan rata-rata 5,2 ton jagung pipilan kering per hektare sehingga dengan luas lahan 5.000 ha, Parigi Moutong menghasilkan jagung sebanyak 26.000 ton.

Baca juga: Sulteng Urutan Keempat Penghasil Jagung Di KTI

Jika pada 2018 ini, luas lahan yang direalisasikan mencapai 31.400 hektare dan produktivitas minimal bisa dipertahankan pada tingkat 5,2 ton/hektare, maka Parigi Moutong akan menghasilkan sekitar 163.000 ton jagung pipilan kering.

"Taget kita adalah menaikkan luas tanam dan juga produktivitas lahan, karena itu kita optimistis tahun 2018 ini target produksi padi bisa mencapai 170.000-an ton," ujar Nelson optimistis.

Minat petani mengembangkan jagung diyakini akan semakin tinggi karena ada Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 21 tahun 2016 yang menetapkan harga acuan pembelian jagung di tingkat petani yakni Rp3.150/kilogram.

"Para tengkulak yang membeli hasil pertanian khususnya jagung di tingkat petani harus mengacu pada peraturan Menteri Perdagangan itu," katanya tegas.

Nelson menambahkan, sentra komoditi jagung terbesar di Parigi Moutong berada di wilayah utara yakni Kecamatan Tinombo, Tomini, Palasa, Mepanga, Ongka Malino, Taopa dan Moutong, karena daerah-daerah itu umumnya berada di dataran tinggi, berbeda dengan wilayah selatan yang berada di dataran rendah sehingga lahan umumnya digunakan untuk padi sawah.

Baca juga: Bulog Sulteng siap beli jagung dan kedelai