DPRD Sulteng pantau UNBK di Sigi

id Zalzulmida

DPRD Sulteng pantau UNBK di Sigi

Ketua Komisi IV DPRD Sulteng Zalzulmida A Djanggola (tengah berjilbab) (Foto Antara/adha nadjemuddin)

SMK memiliki keistimewaan dari sekolah lain, karena mencetak siswa siap pakai, serta memiliki keahlian dan keterampilan sendiri, hingga dapat bersaing di dalam dan luar negeri. Para siswa juga harus mandiri, serta mencari peluang kerja setelah tamat
Palu,  (Antaranews Sulteng) - Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Sulawesi Tengah Zalzulmida A Djanggola memimpin secara langsung tim pemantau Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Sigi, Senin.

Tiga sekolah di tiga kecamatan yang menjadi objek pemantauan yakni SMK 1 Sigi, SMK Pondok Pesantren Putri Alkhairaat Madinatul Ilmi Dolo dan SMK Muhammadiyah Kecamatan Marawola.

Tim tersebut diantaranya Kepala Biro Hukum Setdaprov Sulteng Ikhsan Basir, Kabid PSMK Dikbud Sulteng Hatija Yahya, Lanal Palu, Ombudsman Sulteng, serta pejabat terkait lainnya.

Di SMK 1 Sigi, tim pemantau diterima kepala sekolah, Yarpatiyani Tanning.

"Peserta UNBK sebanyak 261 orang, mencakup 228 orang dari SMK 1 Sigi, 11 orang dari SMK Janur Persada dan 22 orang dari SMK Al Ikhsan,? kata Yarpatiyani.

Di SMK Ponpes Putri Alkhairaat Kampus Madinatul Ilmi Dolo, tim diterima kepala sekolah Lu`lu. Disekolah itu sebanyak 17 orang siswi mengikuti UNBK, terbagi atas dua sesi, yakni sesi pertama sebanyak 8 orang dan sesi kedua sebanyak 9 orang.

Kunjungan terakhir tim menuju ke SMK Muhammadiyah, Kecamatan Marawola, yang disambut kepala sekolah, Aminah Lamujido.

Disekolah itu, sebanyak 73 orang peserta UNBK, dimana sekitar 85 persen pesertanya beragama Nasrani.

Zalzulmida berharap semua peserta UNBK dapat menjawab seluruh soal dengan benar serta dapat lulus dari ujian tersebut.

Istri Gubernur Sulteng itu berpesan agar siswa SMK dapat mandiri serta tidak menjadi beban orang tua lagi, apalagi telah berumah tangga dan mempunyai anak.

"SMK memiliki keistimewaan dari sekolah lain, karena mencetak siswa siap pakai, serta memiliki keahlian dan keterampilan sendiri, hingga dapat bersaing di dalam dan luar negeri. Para siswa juga harus mandiri, serta mencari peluang kerja setelah tamat sekolah," tutup Zalzulmida.