Palu, (Antaranews Sulteng) - Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Sulawesi Tengah, Zalzulmida A Djanggola memberi penguatan dan motivasi pada kegiatan sarasehan Komisi Daerah Pelayanan Wanita Pantekosta, Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI), di Kota Palu, Selasa.
Zalzulmida mengatakan wanita adalah pribadi yang kuat, selalu membawa kedamaian, kemajuan, dan kekuatan di mana saja.
"Wanita itu lembut. Dari kelembutan wanita disitu tersimpan kekuatan. Dengan adanya wanita menjadi kekuatan dalam keluarga, untuk lebih bisa melakukan apapun yang sulit. Nah, Negara kita menjadi negara yang kuat bila ada wanita yang kuat," jelas Zalzulmida.
Menurut Zalzulmida, wanita GPdI yang hadir dalam kegiatan itu, harus bisa memberi motivasi diri sendiri agar kuat, supaya terwujudnya kemajuan berbangsa maupun dalam keluarga.
"Tanpa perempuan, negara itu tidak akan bisa berdiri, tanpa perempuan dunia itu akan sepi, betul tidak ibu-ibu," tanya Zalzulmida yang disembut gemuruh tepuk tangan peserta kegiatan.
Zalzulmida menjelaskan sejak zaman dahulu, perempuan sudah memperlihatkan betapa besarnya peranan dalam kehidupan di dunia ini, baik dari semua golongan, lintas agama dan semua perjuangan, selalu ada perempuan.
Istri Gubernur Sulteng Longki Djanggola itu berharap semua perempuan yang hadir, baik sebagai ibu gembala, pendeta, aktivis gereja harus melakukaan memotivasi diri, mengali potensi diri karena semua insan mempunyai potensi.
"Karena dengan adanya acara seperti ini, kita bisa membaca, melihat dan mendiskusikan hal yang baru, dan ini akan menambah pengetahuan," katanya.
Menurut Zalzulmida, pengetahun tidak hanya bisa didapat dari bangku sekolah saja, tetapi justru banyak pengetahuan ada ditengah-tengah masyarakat, dan dalam diri sendiri serta bersama dengan orang sekitar.
"Semakin luas kita bergaul, semakin banyak kita melihat, semakin jauh kita berjalan, pengetahuan akan menumpuk pada diri kita, sehingga kita mampu untuk melakukan sesuatu yang lebih baik. Dan ini dilakukan oleh ibu-ibu gembala yang datang jauh dari pelosok Sulteng," jelas Zalzulmida.
Sementara itu, ketua komisi pelayanan wanita daerah GPdI Sulteng, Linda Tulandi Rewah mengatakan acara sarasehan wanita GPdI itu yang pertama dilakukan dan dihadri ibu gembala, pendeta wanita dan wanita aktivits geraja GPdI Sulteng.
"Acara dilaksanakan selama dua hari. Tentunya melalui kegiatan ini, panitia sangat bersyukur untuk kali yang pertama, wanita Pantekosta memberikan kontribusi yang luar biasa," kata ketua panitia, Dorce Wagiu.