Nablus, Palestina (ANTARA) - Tentara Israel pada Selasa (22/10) memaksa petani Palestina yang sedang memetik zaitun di lahan mereka di bawah todongan senjata di Desa Qaryut, sebelah selatan Kota Nablus di Tepi Barat.
Ghassan Daghlas, yang memantau kegiatan pemantau di bagian utara Tepi Barat Sungai Jordan mengatakan kepada Kantor Berita Palestina, WAFA --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu, bahwa tentara Israel menembakkan gas air mata ke para petani. Saat itu, mereka akan memanen buah zaitun di kebun mereka di bagian barat desa tersebut.
Daghlas menyatakan para petani dilarang memanen buah zaitun mereka di daerah tersebut pada hari keempat berturut-turut walaupun mereka tidak diharuskan mendapat izin untuk memasuki kebun mereka.
Selama dua pekan belakangan ini, Tepi Barat menyaksikan gelombang serangan oleh pemukim Yahudi dan terorisme pertanian saat petani Palestina mulai memanen buah zaitun tahun ini. Serangan terutama dilancarkan di desa di bagian utara di dekat Balus dan Salfit, gubernuran dengan konsentrasi terbesar permukiman Yahudi tidak sah.
Pemukim Yahudi menyerang orang Palestina yang memanen buah zaitun di Burin, desa di sebelah selatan Nablus, pada 12 Oktober. Pada hari yang sama, petani Palestina yang berusia 55 tahun diserang oleh pemukim Yahudi di Desa Tel, yang berdekatan.
Dua hari sebelumnya, pemukim Yahudi mencuri buah zaitun dan pohon milik beberapa petani Palestina yang juga berada di daerah tempat sama.
Pemukim bersenjata menyerang petani di Desa Shuffa di dekat Kota Tulkarem di sebelah utara; mereka mengancam akan menembak petani Palestina kalau mereka tidak meninggalkan tanah mereka.
Serangan yang paling menghancurkan terjadi pada pagi 16 Oktober, ketika lebih dari 30 pemukim Yahudi bersenjata menyerang petani Palestina dan relawan asing di Burin. Mereka menyerang tiga warga negara asing dan membuat satu orang luka parah, termasuk Rabbi Moshe Yehuda (80) dari organisasi Rabbis for Human Rights.
Kekerasan oleh pemukim terhadap rakyat Palestina dan harta mereka rutin terjadi di Tepi Barat dan pelakunya jarang dihukum oleh penguasa Israel.
Lebih dari 600.000 orang Yahudi tinggal di berbagai permukiman khusus buat orang Yahudi di seluruh Jerusalem Timur dan Tepi Barat, dalam pelanggaran terhadap hukum internasional.
Berita Terkait
Biden khawatir atas rencana serangan Israel ke Rafah
Selasa, 19 Maret 2024 16:29 Wib
Jepang mengkaji keputusan penangguhan pendanaan untuk UNRWA
Selasa, 19 Maret 2024 16:28 Wib
AS sudah gerah melihat tindak tanduk PM Israel
Selasa, 19 Maret 2024 16:27 Wib
Israel tidak tunduk pada tekanan internasional untuk hentikan perang
Senin, 18 Maret 2024 10:41 Wib
Kapal bantuan kemanusiaan turunkan bantuan untuk Gaza utara
Sabtu, 16 Maret 2024 12:59 Wib
Palestina suarakan keprihatinan atas operasi militer Israel di Rafah
Sabtu, 16 Maret 2024 11:49 Wib
Hamas serukan penghentian pengepungan Masjid Al-Aqsa oleh Israel
Kamis, 14 Maret 2024 15:54 Wib
Lebih banyak anak tewas di Gaza daripada konflik global dalam 4 tahun
Kamis, 14 Maret 2024 15:49 Wib