Yogyakarta (antarasulteng.com) - Kelompok mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta mengolah ampas tebu menjadi silika gel yang biasanya
digunakan untuk mencegah tumbuhnya jamur pada obat-obatan, makanan, dan
barang elektronik.
"Pembakaran ampas tebu (bagasse) menghasilkan limbah padat berupa
abu. Dalam abu bagasse mengandung silika sekitar 51 persen, yang
memiliki fasa amorf," kata koordinator kelompok Denok Kumalasari di
Yogyakarta, Senin.
Menurut dia, kandungan silika dalam abu bagasse yang cukup tinggi
menjadikan abu bagasse berpotensi sebagai bahan baku pembuatan silika
gel yang mempunyai nilai tambah secara ekonomi.
"Pengembangan itu dilakukan untuk membuat sebuah inovasi dari
sesuatu yang tidak terpakai atau limbah menjadi sesuatu yang berdaya
jual," katanya.
Ia mengatakan, dengan membuat silika gel dari abu ampas tebu itu
diharapkan nanti dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan silika gel
yang selama ini mayoritas masih didatangkan dari luar negeri.
Berita Terkait
Pupuk Indonesia Grup dan PTPN Grup garap Program Makmur tebu
Minggu, 20 Maret 2022 7:10 Wib
Perusahaan Australia-Universitas Brawijaya berkolaborasi teliti tetes tebu
Kamis, 20 Februari 2020 18:44 Wib
Para pelayat berdatangan ke rumah duka Gus Sholah
Senin, 3 Februari 2020 5:05 Wib
Indonesia kehilangan tokoh pendidikan inklusif
Senin, 3 Februari 2020 5:03 Wib
Peneliti: revitalisasi pabrik gula terhambat keterbatasan lahan tebu
Jumat, 18 Januari 2019 5:55 Wib
Sulteng Gandeng India Bangun Industri Perkebunan Tebu
Rabu, 12 April 2017 8:27 Wib
Pakar: Tebu Indonesia Rawan Penyakit SCMV
Kamis, 31 Juli 2014 7:01 Wib
Mahasiswa UGM Manfaatkan Ampas Tebu Untuk Biobriket
Selasa, 29 April 2014 9:00 Wib