Gubernur sebut IKM coklat di Sulteng mulai bangkit

id Pasigala ,Sulteng ,Palu,Sandi ,Pemprov Sulteng ,Gubernur,Longki,Longki Djanggola

Gubernur sebut IKM coklat di Sulteng mulai bangkit

Gubernur Sulteng, Longki Djanggola (ke dua dari kanan) melihat-lihat sejumlah produk IKM yang dipamerkan usai meresmikan Gedung UPT PPIPK Disperindag Sulteng di Palu, Rabu (19/2/2020). ANTARA/HO-Humas Pemprov Sulteng

Palu (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola menyebut pengembangan Industri Kecil Menengah (IKM) terutama pada komoditas coklat di Sulteng mulai bangkit.



Itu ditandai dengan mulai beroperasinya Gedung Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengembangan Produk Industri Pangan Dan Kerajinan Daerah (PPIPK) Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulteng.



"Dengan beroperasinya gedung UPT tersebut menjadi salah satu simbol bangkitnya pengembangan IKM khususnya IKM cokelat Sulteng dan pengembangan kemasan serta kerajinan lainnya,"katanya pada acara peresmian Gedung UPT PPIPK Disperindag Sulteng di Palu, Rabu.



Mengingat coklat merupakan salah satu komoditas andalan dan unggulan di Sulteng sebab memiliki kualitas yang sangat baik daripada komoditas coklat di sejumlah daerah Indonesia, terlebih telah diekspor ke luar negeri.



"Saya berharap kehadiran gaedung UPT PPIPK ini dapat menambah semangat kita khususnya karyawan dan karyawati agar lebih giat bekerja dengan aman dan nyaman dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan peningkatan kinerja yang lebih baik,"ujarnya.



Longki menerangkan gedung tersebut memiliki makna yang penting bagi Sulteng dalam mengembangkan produk pangan dan kerajinan sebagai upaya mendorong kegiatan ekonomi masyarakat di Sulteng.



"Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa industri di Provinsi Sulawesi Tengah saat ini terdiri dari 90 persen IKM dan sisanya 10 persen industri besar," tambahnya.



Olehnya ia menekankan pengurus dan penanggungjawab UPT PPIPK Disperindag Sulteng agar mengedepankan prinsip-prinsip budaya keamanan, kesehatan dan keselamatan kerja karena tidak bisa dipungkiri masyarakat i Sulteng tinggal di daerah rawan gempa sehingga budaya mitigasi harus ditanamkan kepada para pegawai.



"Termasuk juga bagaimana mencegah potensi bahaya kebakaran dan bahaya-bahaya lain yang tidak diminta-minta bisa mengancam jiwa para pegawai maupun keutuhan segala data penting yang ada di dalamnya," pesannya.