Poso (Antaranews Sulteng) - Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) XIV Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR menjamin kondisi jalan nasional Palu-Parigi-Poso-Luwuk, Sulawesi Tengah, sepanjang 700-an kilometer akan beraspal mulus tanpa lobang dan gelombang sebelum lomba balap sepeda wisata internasional Tour de Central Celebes (TdCC) II digelar 17-22 Oktober 2018.
"Ruas ini memang sedang mendapat penanganan yang intensif, bukan semata-mata karena akan ada TdCC tetapi yang terutama karena ruas ini memang adalah urat nadi perekonomian di Provinsi Sulteng," kata Kepala BPJN XIV Palu Akhmad Cahyadi kepada Antara di atas jembatan Ulubongka, Kabupaten Tojo Unauna, sekitar 370 kilometer perjalanan darat dari Kota Palu, Rabu.
Kepala BPJN dan rombongan berada di jembatan Ulubongka dalam rangka peninjauan proyek-proyek di ruas jalan nasional Satuan Kerja (Satker) II dan Satker III PJN XIV yang meliputi ruas Palu-Parigi-Poso, dan Poso-Tentena-Taripa (Satker II) dan ruas Poso-Ampana-Luwuk serta Taripa-Tomata-Beteleme-Bungku hingga perbatasan Provinsi Sulteng dan Sultra. Peninjauan ini akan berlangsung tiga hari, 23-25 Mei 2018 dengan menyusuri jalan darat sepanjang 1.000-an kilometer.
Peninjauan itu dimaksudkan untuk mendapatkan informasi terkini soal perkembangan pelaksanana proyek rekonstruksi dan pemeliharaan jalan di ruas-ruas tersebut, mengecek kesiapan jalan menghadapi angkutan mudik lebaran, melihat dari dekat kondisi ruas jalan yang akan menjadi lintasan balap sepeda internasional TdCC serta melihat kondisi jalan Sulteng-Sultra yang terputus akibat longsor.
Baca juga: 95 persen jalan nasional di Sulteng sudah mantap (Vidio)
Cahyadi yang didamingi pelaksana tugas Kepala Satker III PJN Jimmy Adwang dan Kasi Preservasi dan Peralatan Hasim mengemukakan bahwa penyiapan jalan untuk kepentingan TdCC nanti akan dilakukan sesuai dengan kebutuhan balapan sepeda internasional.
"Seluruh ruas jalan harus beraspal mulus, tidak boleh ada pasir dan tidak boleh ada air. Kita akan siapkan jalan Palu-Luwuk itu sesuai kebutuhan pebalap," ujarnya.
Karena itu, seluruh ruas mulai dari Kota Palu sampai Luwuk, sedang dalam penanganan intensif baik dalam bentuk rekonstruksi (peningkatan dan pelebaran) maupun pemeliharaan sehingga pada Oktober nanti, tidak akan ada jalan yang berlubang dan bergelombang.
Menurut data BPJN XIV, pada tahun 2017 dan 2018 ini, di ruas Poso-Luwuk saja (500-an kilometer) adas puluhan paket proyek rekonstruksi dan pemeliharaan jalan yang sedang dikerjakan dengan menyerap dana ratusan miliar dan akan selesai Desember 2018.
Selain itu juga ada sembilan proyek penggantian jembatan (ganti total), satu jembatan ganti lantai dan empat jembatan ganti plat injak.
"Kami juga sedang memproses tender tiga paket proyek pemeliharaan jalan, satu paket di ruas Poso-Tentena, satu di ruas Tagolu-Marowo dan satu lagi di ruas Bunta-Pagimana yang akan menghabiskan dana sekitar Rp40 miliar khusus untuk mendukung TdCC," ujar Cahyadi yang didampingi PPK 10 Satker III Endy Aktony.
Baca juga: Trans Sulawesi Sulteng-Sultra putus akibat longsor
Dengan penanganan yang ada saat ini, kata Cahyadi, seluruh ruas jalan yang dibutuhkan untuk kepentingan TdCC akan mulus saat kegiatan itu digelar pada Oktober 2018.
Terkait dengan kesiapan mendukung kelancaran arus mudik lebaran 2018, Cahyadi mengaku gembira karena seluruh ruas jalan nasional dari Palu ke berbagai kota kabupaten di Sulteng kini dalam kondisi siap untuk kelancaran arus lalulintas pemudik.
Hanya ada satu ruas di Kabupaten Morowali yang saat ini terputus karena longsor, namun dalam satu-dua hari ke depan sudah akan ada penanganan sehingga arus lalulintas Morowali (Sulteng ke Kendari (Sultra) bisa kembali pulih seperti sebelumnya.
PPK 10 Satker III PJN XIV Endy Aktony (kedua kiri) menjelaskan kepada Kepala BPJN XIV Akhmad Cahyadi (kanan) progres proyek peningkatan jalan Ampana-Balingara-Bunta di atas jembatan Ulubongka, Kabupaten Tojo Unauna, Rabu (23/5) (Antaranews Sulteng/Rolex Malaha)
"Ruas ini memang sedang mendapat penanganan yang intensif, bukan semata-mata karena akan ada TdCC tetapi yang terutama karena ruas ini memang adalah urat nadi perekonomian di Provinsi Sulteng," kata Kepala BPJN XIV Palu Akhmad Cahyadi kepada Antara di atas jembatan Ulubongka, Kabupaten Tojo Unauna, sekitar 370 kilometer perjalanan darat dari Kota Palu, Rabu.
Kepala BPJN dan rombongan berada di jembatan Ulubongka dalam rangka peninjauan proyek-proyek di ruas jalan nasional Satuan Kerja (Satker) II dan Satker III PJN XIV yang meliputi ruas Palu-Parigi-Poso, dan Poso-Tentena-Taripa (Satker II) dan ruas Poso-Ampana-Luwuk serta Taripa-Tomata-Beteleme-Bungku hingga perbatasan Provinsi Sulteng dan Sultra. Peninjauan ini akan berlangsung tiga hari, 23-25 Mei 2018 dengan menyusuri jalan darat sepanjang 1.000-an kilometer.
Peninjauan itu dimaksudkan untuk mendapatkan informasi terkini soal perkembangan pelaksanana proyek rekonstruksi dan pemeliharaan jalan di ruas-ruas tersebut, mengecek kesiapan jalan menghadapi angkutan mudik lebaran, melihat dari dekat kondisi ruas jalan yang akan menjadi lintasan balap sepeda internasional TdCC serta melihat kondisi jalan Sulteng-Sultra yang terputus akibat longsor.
Baca juga: 95 persen jalan nasional di Sulteng sudah mantap (Vidio)
Cahyadi yang didamingi pelaksana tugas Kepala Satker III PJN Jimmy Adwang dan Kasi Preservasi dan Peralatan Hasim mengemukakan bahwa penyiapan jalan untuk kepentingan TdCC nanti akan dilakukan sesuai dengan kebutuhan balapan sepeda internasional.
"Seluruh ruas jalan harus beraspal mulus, tidak boleh ada pasir dan tidak boleh ada air. Kita akan siapkan jalan Palu-Luwuk itu sesuai kebutuhan pebalap," ujarnya.
Karena itu, seluruh ruas mulai dari Kota Palu sampai Luwuk, sedang dalam penanganan intensif baik dalam bentuk rekonstruksi (peningkatan dan pelebaran) maupun pemeliharaan sehingga pada Oktober nanti, tidak akan ada jalan yang berlubang dan bergelombang.
Menurut data BPJN XIV, pada tahun 2017 dan 2018 ini, di ruas Poso-Luwuk saja (500-an kilometer) adas puluhan paket proyek rekonstruksi dan pemeliharaan jalan yang sedang dikerjakan dengan menyerap dana ratusan miliar dan akan selesai Desember 2018.
Selain itu juga ada sembilan proyek penggantian jembatan (ganti total), satu jembatan ganti lantai dan empat jembatan ganti plat injak.
"Kami juga sedang memproses tender tiga paket proyek pemeliharaan jalan, satu paket di ruas Poso-Tentena, satu di ruas Tagolu-Marowo dan satu lagi di ruas Bunta-Pagimana yang akan menghabiskan dana sekitar Rp40 miliar khusus untuk mendukung TdCC," ujar Cahyadi yang didampingi PPK 10 Satker III Endy Aktony.
Baca juga: Trans Sulawesi Sulteng-Sultra putus akibat longsor
Dengan penanganan yang ada saat ini, kata Cahyadi, seluruh ruas jalan yang dibutuhkan untuk kepentingan TdCC akan mulus saat kegiatan itu digelar pada Oktober 2018.
Terkait dengan kesiapan mendukung kelancaran arus mudik lebaran 2018, Cahyadi mengaku gembira karena seluruh ruas jalan nasional dari Palu ke berbagai kota kabupaten di Sulteng kini dalam kondisi siap untuk kelancaran arus lalulintas pemudik.
Hanya ada satu ruas di Kabupaten Morowali yang saat ini terputus karena longsor, namun dalam satu-dua hari ke depan sudah akan ada penanganan sehingga arus lalulintas Morowali (Sulteng ke Kendari (Sultra) bisa kembali pulih seperti sebelumnya.