125 pebalap dalam dan luar negeri dipastikan berlaga di TdCC 2018
Palu (Antaranews Sulteng) - Lomba balap sepeda wisata internasional bertajuk Tour de Central Celebes (TdCC) II yang akan digelar 14-18 Oktober 2018 di Sulawesi Tengah, dipastikan diikuti 125 pebalap mancanegara dan nasional, meningkat dibanding TdCC 2017 sebanyak 60-an pebalap.
"Sudah 20 tim luar negeri dari 15 negara dan lima tim nasional yang terdaftar dan itu sudah final, tidak akan bertambah lagi. Masing-masing mengirim lima pebalapnya dan tiga pendamping," kata Race Director TdCC II Dr. Hasan di Palu, Rabu.
Saat memberikan penjelasan teknis pelaksanaan TdCC pada peserta rapat panitia TdCC bidang komunikasi dan publikasi, Hasan menyebutkan bahwa TdCC kali ini sangat diminati pebalap dunia karena telah terdaftar pada Uni Sepeda Internasional (Union Cyclist Internasionale) serta nilai bonus yang tersedia semakin menarik.
Semula, kata Plt. Ketua Pengda ISSI Sulteng itu, TdCC kali ini hanya akan menampung 20 tim, namun kemudian gubernur memberi persetujuan untuk menambah menjadi 25 tim, dimana lima tim dari dalam negeri, karena banyak sekali tim-tim dunia yang mendaftar.
Negara-negara yang akan mengirimkan timnya adalah Australia, Mongolia, Malaysia, Canada, Filipina, Iran, Belgia, Thailand, Polandia, Uzbekhistan, Serbia, China, Columbia, Prancis dan Amerika Serikat.
Sedangkan tim nasional yang sudah tercatat adalah PGN, ACC, KFC, BRCC/UBK dan Timnas Indonesia Pratama.
Dosen Fakultas Pertanian Universitas Tadulako Palu itu juga menyebutkan bahwa terkait rute balapan, berdasarkan hasil survey terakhir oleh tim teknis dari UCI dan PB ISSI serta panitia TdCC, ditetapkan panjang rute seluruhnya mencapai 760 kilometer.
Baca juga: TdCC 2018 siapkan bonus Rp1,2 miliar
Baca juga: TDCC butuh dukungan masyarakat
Baca juga: Gubernur Sulteng gandeng MarkPlus publikasikan TdCC
"Kalau angka 7 itu kita baca J atau Ja dan anga 60 dibaca Go, maka rute TdCC kali ini adalah rute 'Jago'," ujarnya yang disambut tepuk tangan peserta rapat.
Rute ini pantas disebut rute 'Jago' karena semua ruas membutuhkan ketangkasan, kelincahan, kecepatan dan nyali serta strategi yang jitu dari semua tim untuk menjadi yang terbaik.
Rute ini memanjang dari Kota Luwuk, Kabupaten Banggai, sampai Kota Palu dengan melintasi Kabupaten Tojo Unauna, Poso, Parigi Moutong, Sigi, dan Donggala yang dibagi dalam lima etape dimana semua titik start dan finish adalah lokai-lokasi wisata unggulan setiap daerah.
Dalam lima etape itu, sudah ditetapkan pula lima titik King of Mountain (KOM) - satu etape satu KOM - sebuah ruas dimana pebalap akan beradu kekuatan dan ketahan serta 15 titik sprinter sebagai area bagi para pebalap adu kecepatan.
Dengan banyaknya titik KOM dan sprinter, katanya, peluang bagi pebalap untuk meraih bonus jauh lebih besar dibanding TdCC I Tahun 2017.
"TdCC 2018 ini memperebutkan bonus dengan nilai total Rp1,2 miliar, dua kali lipat lebih dari TdCC 2017 sebanyak Rp580 juta," ujar Hasan pada rapat yang dihadiri Kadis Kominfo Sulteng Muh. Nizam, Kadis Pariwisata I Nyoman Sariadijaya dan Ketua Sekretariat Panitia TdCC Muchsin Pakaya. ***4***
Baca juga: TdCC 2018 sudah terdaftar di UCI
Baca juga: Hj. Zalzulmida: TDCC 2018 harus lebih baik
"Sudah 20 tim luar negeri dari 15 negara dan lima tim nasional yang terdaftar dan itu sudah final, tidak akan bertambah lagi. Masing-masing mengirim lima pebalapnya dan tiga pendamping," kata Race Director TdCC II Dr. Hasan di Palu, Rabu.
Saat memberikan penjelasan teknis pelaksanaan TdCC pada peserta rapat panitia TdCC bidang komunikasi dan publikasi, Hasan menyebutkan bahwa TdCC kali ini sangat diminati pebalap dunia karena telah terdaftar pada Uni Sepeda Internasional (Union Cyclist Internasionale) serta nilai bonus yang tersedia semakin menarik.
Semula, kata Plt. Ketua Pengda ISSI Sulteng itu, TdCC kali ini hanya akan menampung 20 tim, namun kemudian gubernur memberi persetujuan untuk menambah menjadi 25 tim, dimana lima tim dari dalam negeri, karena banyak sekali tim-tim dunia yang mendaftar.
Negara-negara yang akan mengirimkan timnya adalah Australia, Mongolia, Malaysia, Canada, Filipina, Iran, Belgia, Thailand, Polandia, Uzbekhistan, Serbia, China, Columbia, Prancis dan Amerika Serikat.
Sedangkan tim nasional yang sudah tercatat adalah PGN, ACC, KFC, BRCC/UBK dan Timnas Indonesia Pratama.
Dosen Fakultas Pertanian Universitas Tadulako Palu itu juga menyebutkan bahwa terkait rute balapan, berdasarkan hasil survey terakhir oleh tim teknis dari UCI dan PB ISSI serta panitia TdCC, ditetapkan panjang rute seluruhnya mencapai 760 kilometer.
Baca juga: TdCC 2018 siapkan bonus Rp1,2 miliar
Baca juga: TDCC butuh dukungan masyarakat
Baca juga: Gubernur Sulteng gandeng MarkPlus publikasikan TdCC
"Kalau angka 7 itu kita baca J atau Ja dan anga 60 dibaca Go, maka rute TdCC kali ini adalah rute 'Jago'," ujarnya yang disambut tepuk tangan peserta rapat.
Rute ini pantas disebut rute 'Jago' karena semua ruas membutuhkan ketangkasan, kelincahan, kecepatan dan nyali serta strategi yang jitu dari semua tim untuk menjadi yang terbaik.
Rute ini memanjang dari Kota Luwuk, Kabupaten Banggai, sampai Kota Palu dengan melintasi Kabupaten Tojo Unauna, Poso, Parigi Moutong, Sigi, dan Donggala yang dibagi dalam lima etape dimana semua titik start dan finish adalah lokai-lokasi wisata unggulan setiap daerah.
Dalam lima etape itu, sudah ditetapkan pula lima titik King of Mountain (KOM) - satu etape satu KOM - sebuah ruas dimana pebalap akan beradu kekuatan dan ketahan serta 15 titik sprinter sebagai area bagi para pebalap adu kecepatan.
Dengan banyaknya titik KOM dan sprinter, katanya, peluang bagi pebalap untuk meraih bonus jauh lebih besar dibanding TdCC I Tahun 2017.
"TdCC 2018 ini memperebutkan bonus dengan nilai total Rp1,2 miliar, dua kali lipat lebih dari TdCC 2017 sebanyak Rp580 juta," ujar Hasan pada rapat yang dihadiri Kadis Kominfo Sulteng Muh. Nizam, Kadis Pariwisata I Nyoman Sariadijaya dan Ketua Sekretariat Panitia TdCC Muchsin Pakaya. ***4***
Baca juga: TdCC 2018 sudah terdaftar di UCI
Baca juga: Hj. Zalzulmida: TDCC 2018 harus lebih baik