Palu (ANTARA) - Bantuan alat pelindung diri (APD) untuk tenaga medis yang terlibat pencegahan dan penanganan pandemi virus corona di Kota Palu, Sulawesi Tengah terus mengalir dari berbagai pihak.
Wali Kota Palu Hidayat saat menerima bantuan APD dari komunitas Pajero Owner Community (POC) di ruang kerjanya, pada Kamis (23/4) mengatakan sebagai upaya melawan penyebaran wabah virus itu dibutuhkan kerja sama dan partisipasi masyarakat serta pihak lain guna memberikan rasa aman dan nyaman terhadap publik.
"Mereka menyalurkan bantuan APD sebanyak 50 buah untuk petugas medis di lapangan," ujar Hidayat.
Sehari sebelumnya, Bank Pembangunan Daerah (BPD) atau Bank Sulteng juga menyalurkan bantuan yang sama secara simbolis kepada Pemerintah Kota Palu dengan estimasi 100 buah APD, donasi senilai Rp25 juta, satu unit bilik disinfektan termasuk suplemen gizi bagi para medis serta delapan unit tempat cuci tangan untuk Rumah Sakit Umum Anutapura Palu.
Wali kota berharap, dengan uluran tangan dari para pihak dapat membantu pemerintah dalam meningkatkan kinerja pencegahan, penanganan dan penanggulangan bencana non-alam ini.
"Pemerintah memiliki kekurangan dari sisi anggaran, sebab banyak kebutuhan medis yang harus kami penuhi. APD misalnya hanya di gunakan sekali untuk penanganan pasien positif COVID-19," ucap Hidayat.
Karena itu, sinergitas antara para pihak dan pemerintah seyogyanya harus terjalin dengan baik untuk misi yang sama menghambat dan melawan penyebaran wabah tersebut.
Selaku pemerintah, dia juga mengucapkan terima kasih serta apresiasi kepada pihak-pihak yang turut berpartisipasi dalam penanganan pandemi COVID-19.
Selanjutnya, APD yang disumbangkan komunitas mobil Pajero Sulteng akan diberikan kepada para petugas medis baik di rumah sakit, Puskesmas hingga petugas di pos-pos pemeriksaan kesehatan wilayah perbatasan dan objek vital lainnya di kota itu.
"Insya Allah bantuan ini segera kami salurkan kepada petugas lapangan," kata dia menambahkan.
Sebelumnya, wali kota mengusulkan agar penyaluran donasi baik berbentuk barang maupun uang tunai baiknya melalui satu pintu, agar setiap barang bantuan yang masuk tercatat dengan baik, guna memudahkan penyesuaian belanja kebutuhan medis oleh pemerintah.
Beberapa waktu lalu, pemerintah telah sepakat merelokasi anggaran pencegahan, penanganan dan penanggulangan COVID-19 di daerah itu sekitar Rp40 miliar.
"Untuk sementara masyarakat patuhi anjuran pemerintah tetap berada di rumah. Ini dilakukan sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran virus corona," demikian Hidayat.