Sulteng Dapat Bantuan 160 Unit Traktor Tangan

id tri iriani pertanian

Sulteng Dapat Bantuan 160 Unit Traktor Tangan

Kadis Pertanian Sulteng Trie Iriani bersama petani usai penyerahan bantuan traktor kepada petani Desa Masani, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, oleh Pangdam VII/Wirabuana Mayjen TNI Bachtiar, Jumat (17/4) (Antarasulteng.com/Rolex Malaha)

Semua bantuan traktor akan dibagikan kepada petani melalui kelompok tani di kabupaten dan kota.
Palu (antarasulteng.com) - Sulawesi Tengah pada 2015 ini akan mendapat bantuan pemerintah pusat berupa traktor tangan pengolah sawah untuk para petani sebanyak 160 unit.

"Sebagian besar traktor tersebut masih dalam proses pengiriman dari pusat, sedangkan delapan unit sudah diserahkan kepada petani di Poso baru-baru ini," kata Kepala Dinas Pertanian Sulteng, Trie Iriany Lamakampali di Palu, Minggu.

Semua bantuan traktor akan dibagikan kepada petani melalui kelompok tani di kabupaten dan kota. Bantuan traktor terdiri atas roda empat dan juga roda dua.

Trie menjelaskan bantuan alat pertanian itu dimaksudkan untuk mendukung program upaya khusus peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai di Provinsi Sulteng.

Setiap kelompok tani harus membuat proposal untuk mendapatkan bantuan dimaksud. Berdasarkan proposal dari kelompok tani, barulah bantuan disalurkan sesuai kebutuhan.

Pemerintah pusat dan daerah, kata Trie, dalam tiga tahun ke depan (2015-2017) memberikan perhatian khusus pada tiga komoditas pangan yaitu padi, jagung dan kedelai.

Pemerintah menargetkan Indonesia pada 2017 tidak lagi mengimpor pangan dari luar.

Karena itu, berbagai upaya dilakukan pemerintah guna memenuhi target swasembada pangan dalam tiga tahun ke depan.

Makanya, berbagai bantuan mulai dari benih, pupuk dan alat-alat pertanian diberikan kepada petani dengan harapan dapat meningkatkan produksi dan produktivitas padi, jagung, dan kedelai di setiap daerah, termasuk di Provinsi Sulteng.

Sulteng sendiri khusus beras sudah mencapai swasembada sejak 1984, sementara jagung dan kedelai belum.

Melalui program upaya khusus peningkatan produksi yang dimulai pada 2015 ini, Trie optimistis bisa mencapai swasembada jagung dan kedelai. (BK03)