Sigi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi, Sulawesi Tengah meminta pihak Pertamina untuk memberikan data jumlah detail pangkalan elpiji 3 kilogram di daerah itu, guna memudahkan pengawasan pendistribusian gas subsidi itu agar tepat sasaran dan sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
"Kalau bisa pihak Pertamina melaporkan kepada pemerintah daerah jumlah kuota setiap pangkalan saat dilakukan penyaluran dari agen, sehingga dapat memudahkan pengawasan distribusi elpiji 3 kilogram di Kabupaten Sigi," kata Kabag Ekonomi Sekretariat Kabupaten Sigi Saiful saat ditemui awak media di Desa Bora, Kamis.
Ia mengemukakan hingga saat ini belum ada pangkalan yang menjual elpiji 3 kilogram di atas harga yang sudah ditentukan pemerintah.
"Masyarakat jika menemukan ada pangkalan atau kios yang menjual elpiji 3 kilogram di atas harga eceran tertinggi (HET) bisa melaporkan ke pemerintah daerah, agar kami bisa menyurati pihak Pertamina atau agen untuk segera mengambil tindakan terhadap pangkalan yang menjual elpiji subsidi tidak sesuai HET," ucapnya.
Ia menuturkan dalam prosedur pelaporan itu harus menyertakan dengan dokumen pendukung lainnya termasuk gambar kios yang menjual elpiji di atas HET tersebut.
"Jadi selama ini kami melakukan monitoring distribusi elpiji dari agen ke pangkalan hingga ke masyarakat menggunakan data lama yang dibuat bagian ekonomi sekretariat Kabupaten Sigi," sebutnya.
Menurut dia, ke depan setiap agen bisa bekerja sama dengan pemerintah daerah yakni melaporkan kuota untuk setiap pangkalan di Sigi itu secara detail dan lengkap.
"Tentunya ini bertujuan agar kuota elpiji di Kabupaten Sigi sesuai dengan yang disalurkan di masing-masing pangkalan dan pengawasan ini sebagai bentuk upaya pencegahan sehingga tidak terjadi penyelewengan elpiji 3 kilogram di daerah itu," katanya.
Pemkab Sigi mengusulkan kuota elpiji di daerah itu sebanyak 3.848 metrik ton pada tahun 2025.
Selain itu tiga wilayah di Sigi belum memiliki pangkalan elpiji 3 kilogram yakni Kecamatan Pipikoro, Lindu dan Marawola Barat.
