"Kami akan mengundang 10 sampai 12 orang pelajar dari Eropa, Australia, Amerika, untuk datang belajar di Banggai Kepulauan pada musim panas," kata Bupati Banggai Kepulauan Ihsan Basir, dihubungi dari Palu, Jumat.
Ihsan Basir mengatakan Pemkab Banggai Kepulauan telah menetapkan tiga desa sebagai lokasi tempat pelaksanaan summer course project meliputi Desa Luk Panenteng, Tebeabul dan Desa Lalong.
Di tiga desa tersebut, lanjut dia, pelajar dari mancanegara akan belajar bersama dengan pelajar di Kabupaten Banggai Kepulauan mengenai kearifan lokal dan potensi wisata daerah tersebut.
"Para pelajar mancanegara akan kami inapkan di rumah-rumah penduduk pada tiga desa tersebut, selama pelaksanaan kegiatan summer course project yang direncanakan akan berlangsung secara 10-14 hari," ungkap dia.
Ia memaparkan substansi dari muatan pembelajaran selama kegiatan ini adalah mengenai budaya, bahasa, termasuk pola pengelolaan ekonomi masyarakat desa.
Melalui konsep atau pendekatan pelatihan musim panas ini, maka calon turis mancanegara akan dapat lebih mengenal keindahan alam dan budaya desa tertinggal di Banggai Kepulauan.
"Lewat pendekatan ini dapat dicapai satu contoh pengembangan desa wisata yang kemudian akan menjadi salah satu desa destinasi wisata untuk nasional dan mancanegara," ucapnya.
Ihsan mengatakan Pemkab Bangkep telah menggandeng Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam pengembangan desa wisata melalui pendekatan dengan konsep summer course project tersebut.
"UGM akan memadukan summer course project Banggai Kepulauan dengan konsep Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dalam mendorong mahasiswa kampus tersebut yang berasal dari luar negeri untuk ikut kegiatan tersebut," katanya.
