Dokter muda ini bangga terdaftar sebagai peserta JKN

id Bpjskesehatan, JKN, kis, dokter, layanan JKN, peserta JKN, Rumondang Pakpahan

Dokter muda ini bangga terdaftar sebagai peserta JKN

A Aghnie Aulya Asnur, salah satu peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yangbjuga berprofesi sebagai dokter. ANTARA/HO-BPJS Kesehatan Cabang Palu

Palu (ANTARA) - Penyelenggaraan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah memberikan banyak manfaat bagi masyarakat. Hal tersebut juga dirasakan oleh Andi Aghnie Aulya Asnur (32). 

Ditemui di sela-sela kegiatannya, dirinya merasa bangga dan tidak pernah ragu memanfaatkan Program JKN dikala sakit.

Aghnie yang merupakan seorang dokter muda di Rumah Sakit Anutapura mengaku merasa bersyukur dengan kehadiran Program JKN untuk masyarakat Indonesia. Ia telah melihat langsung keberadaan Program JKN ini banyak membantu masyarakat khususnya yang kurang mampu.

“Saya awalnya terdaftar sebagai tanggungan orang tua yang merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS), namun setelah usia saya 25 tahun saya sudah keluar tanggungan dan dialihkan sebagai peserta mandiri kelas satu. Beberapa kali dirawat inap, semua dijamin BPJS Kesehatan. Saya berpikir terdaftar sebagai peserta JKN hanya untuk menggugurkan kewajiban saja karena kepesertaan BPJS Kesehatan ini bersifat wajib sebagai warga negara Indonesia. Namun saat saya melahirkan melalui operasi caesar, saya mencoba menggunakan program JKN disalah satu rumah sakit besar yang ada di Makassar, ternyata tidak ada tagihan sama sekali, benar-benar nol rupiah,” cerita Aghnie, Senin (25/8).

Ia juga mengatakan setelah pengalamannya itu, ia selalu memanfaatkan Program JKN saat dirawat di rumah sakit, tidak ada lagi keraguan dengan Program JKN karena sudah ia buktikan sendiri.

“Baiknya Program JKN ini karena tidak membeda-bedakan kalangan masyarakat, dijamin sesuai haknya, obat dan pelayanan petugas medis juga sama. Saya menilai hal itu saat saya dirawat di salah satu rumah sakit di Kota Palu dua bulan yang lalu karena mengalami abdominal pain, prosesnya sama baik saat saya masuk di rumah sakit di Makassar maupun di rumah sakit yang ada di Kota Palu. Pelayanan dan administrasinya juga kini semakin mudah, karena cukup dengan menunjukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) pasien sudah terlayani, yang penting status kepesertaannya aktif,” ujarnya.

Sebagai Dokter Muda, Aghnie juga menyampaikan bahwa Program JKN ini banyak membawa harapan baru bagi masyarakat karena masyarakat yang kurang mampu dapat mengakses layanan kesehatan melalui tanggungan pemerintah yaitu sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI).

“Saat saya bertugas di rumah sakit, saya sering menyaksikan pasien-pasien yang terbantu dengan program JKN. Bukan hanya masyarakat menengah kebawah, tetapi masyarakat menengah ke atas juga memanfaatkan program ini. Hal tersebut membuktikan, program JKN ini telah dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat. Sebelum adanya program ini, banyak masyarakat yang enggan datang ke rumah sakit karena keterbatasan biaya. Namun saat ini, masyarakat tidak ragu lagi untuk datang ke fasilitas kesehatan untuk berobat dikala sakit,” jelas Aghnie.

Ia juga mengungkapkan bahwa awal mula munculnya program ini, banyak isu-isu negatif yang beredar, namun setelah satu dekade, pasti banyak perbaikan-perbaikan yang sudah dilakukan, baik secara sistem maupun layanan di fasilitas kesehatan.

“Saya sebagai peserta JKN sudah merasakan langsung manfaat luar biasa dari program ini. Saya yang sebagai petugas medis di rumah sakit turut mendukung transformasi mutu layanan di fasilitas kesehatan. Semoga pelayanan semakin baik dan bermutu serta semakin banyak yang terbantu dengan Program JKN,” imbuhnya.

Aghnie juga berharap program JKN yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan ini dapat terus berlanjut, serta pelayanan yang diberikan lebih baik lagi dan bermanfaat untuk peserta. Ia juga menyarankan masyarakat yang belum terdaftar JKN untuk segera mendaftar, sebagai antisipasi perlindungan kesehatan. (tm/nh)