Kegiatan Bunga Desa Kabupaten Poso, Mudahkan Masyarakat Akses Layanan

id Jkn, kis, JKN mobile, bpjskesehatan palu, Rumondang Pakpahan, sulteng

Kegiatan Bunga Desa Kabupaten Poso, Mudahkan Masyarakat Akses Layanan

Layanan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) mobile di Kabupaten Poso, Sulteng. ANTARA/HO-BPJS Kesehatan Cabang Palu

Palu (ANTARA) -
BPJS Kesehatan Cabang Palu bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Poso dan kantor pelayanan publik lainnya untuk menjalankan program jemput bola di wilayah pedesaan yang dikenal dengan kegiatan Bunga Desa (Bupati Ngantor di Desa), Rabu (8/11).


 


Kepala BPJS Kesehatan Cabang Palu, HS Rumondang Pakpahan mengatakan, keikutsertaan BPJS Kesehatan dalam Mal Pelayanan Publik (MPP) ini menjadi salah satu bukti BPJS Kesehatan senantiasa memberikan kemudahan terhadap akses bagi peserta dalam mendapatkan pelayanan.


 


Menurutnya, layanan di MPP ini bisa menjadi alternatif bagi peserta JKN yang memiliki keterbatasan akses untuk menuju ke kantor cabang BPJS Kesehatan.


 


Dirinya melihat partisipiasi yang ditunjukkan BPJS Kesehatan sangat diapresiasi oleh seluruh masyarakat, khususnya yang berada di Kelurahan Poso Pesisir. 


 


Pasalnya, masyarakat silih berganti mengunjungi stan yang dihadirkan BPJS Kesehatan untuk mengakses pelayanan administrasi kepesertaan Program JKN.


 


"Pelayanan dibuka mulai jam delapan pagi hingga jam empat sore dan jumlah masyarakat yang dilayani diloket terdapat 104 peserta. Karena jumlah petugas hanya satu orang, sehingga diberlakukan sistem dropbox, yaitu berkas peserta yang telah lengkap diisi didalam kotak dan kemudian akan diproses di Kantor Kabupaten Poso dan peserta akan dihubungi jika berkasnya selesai diproses,” jelas Rumondang.


 


Hingga saat ini, cakupan kepesertaan Kabupaten Poso sudah mencapai Universal Health Coverage (UHC) atau lebih dari 95% penduduk terdaftar dalam Program JKN. Namun bagi masyarakat yang belum terdaftar, ia menyebut harus segera mendapatkan layanan kesehatan, masyarakat dapat melaporkan datanya di kantor kelurahan atau desa, kemudian ke puskesmas setempat untuk mengurus surat keterangan sedang membutuhkan pelayanan kesehatan kemudian ke Dinas Sosial setempat.


 


"Selanjutnya, BPJS Kesehatan akan memproses datanya dan masyarakat dapat langsung memanfaatkan kepesertaan JKNnya. Pada kegiatan Bunga Desa ini dinas sosial  dan puskesmas juga turut membuka layanan sehingga memudahkan masyarakat untuk melakukan pengurusan karena semua berada salam satu tempat,” ujarnya.


 


Rumondang juga mengakui terobosan yang diinisiasi oleh Pemerintah Kabupaten Poso ini sangat efektif karena BPJS Kesehatan tidak hanya sekedar membuka layanan, namun juga dapat lebih dekat dengan masyarakat dan memberikan informasi-informasi terbaru terkait Program JKN.


 


“Saya berharap kegiatan ini dapat dilakukan secara berkelanjutan khususnya di desa-desa terpencil yang ada di Kabupaten Poso ini, hanya saja yang menjadi kendala adalah masih terdapat desa yang belum memiliki jaringan komunikasi data, sehingga diberlakukan sistem dropbox dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat setempat terkait Program JKN,” terang Rumondang.


 


Salah satu peserta JKN yang hadir pada kegiatan Bunga Desa, Astriani mengaku sangat puas dengan hadirnya instansi pelayanan publik di desanya, karena dapat melakukan berbagai pengurusan langsung dari desa tanpa keluar biaya karena harus jauh-jauh untuk mengakses layanan tersebut.


 


“Hari ini saya melakukan berbagai pengurusan, mulai dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Dinas Sosial serta BPJS Kesehatan. Semuanya mudah, lancar dan tanpa keluar biaya sepeser pun. Kalau bisa kegiatan Bunga Desa ini diadakan tiga bulan sekali, agar masyarakat mudah mengakses layanan yang dibutuhkan. Selain itu juga kami mendapatkan informasi-informasi terbaru terkait program-program pemerintah,” ujarnya.


 


Astri yang terdaftar sebagai peserta PBPU Pemda berharap agar kepesertaannya terus aktif ditanggung oleh pemerintah, karena Program JKN sangat membantu meringankan beban keluarganya.


 


“Masyarakat di desa ini banyak bergantung pada Program JKN yang dibayarkan oleh pemerintah, jadi semua berharap program ini terus berlanjut. Sudah banyak yang merasakan manfaatnya,” tutupnya. (tm/nh)