Akmal bersyukur persalinan istrinya lancar berkat program JKN

id JKN, BPJS kesehatan, Rumondang Pakpahan, layanan JKN, kis, layanan kesehatan, BPI

Akmal bersyukur persalinan istrinya lancar berkat program JKN

Akmal (24) tahun bersama istrinya merasa terbantu melalui program JKN untuk persalinan karena semuanya ditanggulangi oleh BPJS Kesehatan. ANTARA/HO-Humas BPJS Kesehatan Cabang Palu

Palu (ANTARA) -
Kehadiran Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan BPJS Kesehatan memberikan kepastian jaminan pelayanan kesehatan kepada peserta JKN sesuai dengan indikasi medis, termasuk biaya persalinan, baik persalinan normal di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) maupun persalinan caesar di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL).


 


Akmal (24) merupakan salah satu peserta segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang merasakan manfaat dari hadirnya Program JKN. Akmal yang nampak bahagia menantikan kehadiran buah hatinya menceritakan pengalamannya memanfaatkan program JKN di Rumah Sakit Bersalin Nasanapura pada Kamis (1/8).


 


“Istri saya sudah mengalami kontraksi sejak semalam, sehingga saya menyiapkan semua keperluannya, salah satunya dengan mengecek status kepesertaan istri melalui Pelayanan Administrasi Melalui WhatsApp (PANDAWA) di nomor 08118165165. Alhamdulillah aktif, sehingga kami langsung bergegas ke rumah sakit,” ungkapnya.


 


Ini sudah kedua kalinya ia memanfaatkan layanan PANDAWA. Menurutnya layanan tersebut sangat mudah dimengerti karena informasi yang disampaikan melalui whatsapp sangat jelas serta dapat diakses dimana saja.


 


“Sebenarnya saya juga telah mengunduh aplikasi Mobile JKN, namun saya belum sepenuhnya paham terkait fitur-fitur yang ada di dalamnya. Namun saat istri saya ditangani di Instalasi Gawat Darurat (IGD), saya sempat membuka aplikasi tersebut dan saya mencoba mengecek ketersediaan tempat tidur di Rumah Sakit Nasanapura, dan ternyata masih tersedia,” ujarnya.


 


Akmal mengaku masih awam menghadapi prosedur layanan di rumah sakit, ini merupakan pengalaman pertamanya memanfaatkan kepesertaan JKN, khususnya terkait persalinan. Ia merasa terbantu dengan hadirnya layanan tanpa tatap muka yang memberikan kemudahan mengakses informasi saat akan dirawat inap di rumah sakit.


 


“Karena saya dapat BPJS Kesehatan gratis dari pemerintah, jadi saya tidak muluk-muluk, sudah dilayani saja, saya sudah sangat bersyukur. Tetapi pengalaman saya saat di rumah sakit di luar ekspektasi, pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit sangat luar biasa. Mereka melayani kami dengan ramah, menjelaskan dengan baik sehingga segala kekhawatiran hilang seketika. Ini merupakan pengalaman pertama saya dan istri, pastinya banyak kekhawatiran yang muncul,” cerita Akmal.


 


Prosedur layanan di rumah sakit menurutnya sangat mudah. Setelah melakukan pendaftaran dan verifikasi data, ia dan istrinya dipandu menuju ruang perawatan. Proses ini berlangsung cepat, sehingga mereka merasa nyaman dan tidak khawatir. Dokter juga telah memastikan bahwa kondisi istrinya cukup baik untuk melahirkan secara normal tanpa memerlukan tindakan tambahan.


 


“Pelayanan di rumah sakit sangat bagus. Saya kira akan ada perbedaan layanan. Walaupun istri saya terdaftar dengan hak kelas rawat tiga, perlakuan yang kami terima setara dengan pasien lainnya di kelas rawat yang lebih tinggi. Petugas-nya juga ramah dan cekatan. Kami tidak perlu menunggu lama untuk mendapatkan ruangan. Semua berjalan lancar, dan kami merasa sangat terbantu,” jelasnya.


 


Ia juga mengungkapkan bahwa Program JKN sangat meringankan bebannya. Ia hanya mempersiapkan perlengkapan bayinya saja sedang biaya persalinan istri akan dijamin penuh oleh Program JKN.


 


“Saya tidak bisa bayangkan kalau harus menanggung sendiri biaya persalinan istri. Ada banyak biaya lain yang harus dipersiapkan, seperti perlengkapan bayi dan kebutuhan pasca melahirkan. Tanpa JKN, biaya yang saya keluarkan pasti jauh lebih besar,” tuturnya.


 


Di akhir perbincangan, Akmal berharap agar kepesertaannya sebagai peserta PBI dapat terus aktif serta informasi layanan tanpa tatap muka BPJS Kesehatan juga harus terus di sosialisasikan ke masyarakat agar lebih banyak masyarakat yang dapat memanfaatkan inovasi tersebut. (tm/aq)