Poso, Sulteng (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah (Sulteng) bersama 181 eks narapidana terorisme (napiter) melaksanakan upacara memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia (RI) di Kabupaten Poso.
"Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk merayakan kemerdekaan Indonesia, sekaligus mengirim pesan kuat tentang pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa," kata Kapolda Sulteng Irjen Pol Agus Nugroho di Poso, Sabtu.
Ia mengemukakan upacara HUT RI juga menjadi simbol rekonsiliasi dan integrasi eks napiter kembali ke masyarakat.
"Upacara HUT RI menunjukkan bahwa mereka yang pernah terlibat dalam aksi radikalisme memiliki kesempatan untuk kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," ujarnya.
Kapolda juga menyoroti keberhasilan program deradikalisasi di provinsi ini dan ke depan program tersebut lebih dimantapkan sebab masih ada tantangan, salah satunya yakni stigma sosial.
"Komitmen Polda Sulteng untuk terus meningkatkan kualitas program deradikalisasi dan memberikan dukungan yang komprehensif," ucapnya.
Ia menekankan pentingnya menanamkan nilai-nilai kebangsaan, seperti nasionalisme, patriotisme, toleransi, dan gotong-royong, kepada generasi muda dalam mengokohkan persatuan.
"Kami terus melibatkan generasi muda dalam berbagai kegiatan yang dapat menumbuhkan rasa cinta Tanah Air," ujar Kapolda.
Ia menambahkan generasi muda perlu menjaga semangat persatuan dan kesatuan, karena ke depan mereka menjadi generasi penerus untuk membangun bangsa.
Upacara yang diikuti 300 lebih masyarakat diharapkan menjadi momentum penting untuk memperkuat ikatan sosial dan mempertegas komitmen bersama dalam menjaga keutuhan NKRI.
"Jadilah generasi yang cerdas, kreatif, dan berakhlak mulia untuk negara," kata Kapolda Sulteng Agus Nugroho.
"Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk merayakan kemerdekaan Indonesia, sekaligus mengirim pesan kuat tentang pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa," kata Kapolda Sulteng Irjen Pol Agus Nugroho di Poso, Sabtu.
Ia mengemukakan upacara HUT RI juga menjadi simbol rekonsiliasi dan integrasi eks napiter kembali ke masyarakat.
"Upacara HUT RI menunjukkan bahwa mereka yang pernah terlibat dalam aksi radikalisme memiliki kesempatan untuk kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," ujarnya.
Kapolda juga menyoroti keberhasilan program deradikalisasi di provinsi ini dan ke depan program tersebut lebih dimantapkan sebab masih ada tantangan, salah satunya yakni stigma sosial.
"Komitmen Polda Sulteng untuk terus meningkatkan kualitas program deradikalisasi dan memberikan dukungan yang komprehensif," ucapnya.
Ia menekankan pentingnya menanamkan nilai-nilai kebangsaan, seperti nasionalisme, patriotisme, toleransi, dan gotong-royong, kepada generasi muda dalam mengokohkan persatuan.
"Kami terus melibatkan generasi muda dalam berbagai kegiatan yang dapat menumbuhkan rasa cinta Tanah Air," ujar Kapolda.
Ia menambahkan generasi muda perlu menjaga semangat persatuan dan kesatuan, karena ke depan mereka menjadi generasi penerus untuk membangun bangsa.
Upacara yang diikuti 300 lebih masyarakat diharapkan menjadi momentum penting untuk memperkuat ikatan sosial dan mempertegas komitmen bersama dalam menjaga keutuhan NKRI.
"Jadilah generasi yang cerdas, kreatif, dan berakhlak mulia untuk negara," kata Kapolda Sulteng Agus Nugroho.