Pemprov Sulteng rencanakan pendapatan APBD Perubahan Rp4,2 tirliun

id apbd-p,perubahan apbd sulteng,pemprov sulteng,ma'mun amir,wagub suteng

Pemprov Sulteng  rencanakan pendapatan APBD Perubahan Rp4,2 tirliun

Wakil Gubernur Sulteng Ma'mun Amir menyampaikan nota pengantar kebijakan umum perubahan APBD di DPRD Priovinsi Sulteng, di Palu, Selasa (21/9/2021). ANTARA/HO-Biro Administrasi Pimpinan Setda Pemprov Sulteng

Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah merencanakan pendapatan daerah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2021 senilai Rp4,2 triliun.

"Pendapatan daerah pada kebijakan umum perubahan APBD dan PPAS perubahan Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2021 diproyeksikan sebesar Rp4,2 triliun lebih," ucap Wakil Gubernur Sulteng Ma'mun Amir di Palu, Sulteng, Selasa.

Ma'mun menerangkan pendapatan sebelum perubahan senilai Rp4,1 triliun dan berubah menjadi Rp4,2 triliun atau meningkat Rp143 miliar.

Ia juga mengatakan dalam kebijakan umum perubahan APBD 2021, belanja daerah direncanakan sebesar Rp4,6 triliun atau meningkat Rp335 miliar, dari belanja sebelum APBD perubahan yang berjumlah Rp4,2 triliun.

"Perubahan APBD dan prioritas plafon anggaran merupakan tahapan dalam mekanisme penyesuaian anggaran tahun berjalan, sebagai akibat terjadinya beberapa kondisi yang menyebabkan harus dilakukannya perubahan," kata dia.

Beberapa gambaran indikator pembangunan Provinsi Sulawesi Tengah yang akan menjadi dasar menyusun asumsi dalam perhitungan perubahan anggaran 2021 meliputi laju inflasi, PDRB, dan kemiskinan daerah.

Laju inflasi, ia menguraikan inflasi tahunan dari Juni 2020 hingga Juni 2021 sebesar 1,69 persen dan inflasi tahun kalender pada Desember 2020 hingga Juni 2021 sebesar 0,66 persen.

"Tingkat inflasi Sulawesi Tengah mengalami angka yang fluktuatif pada tiga tahun terakhir, yaitu tahun 2018 sampai dengan pertengahan tahun 2021. Hal ini disebabkan oleh dampak peristiwa gempa bumi dan tsunami tahun 2018 yang lalu, ditambah lagi dampak pandemi COVID-19 yang memasuki gelombang kedua terutama pada awal Mei 2021," ujarnya.

Ma'mun juga mengemukakan ekonomi Sulawesi Tengah pada 2020 tumbuh 4,86 persen, cenderung melambat jika dibandingkan 2019 sebesar 8,83 persen.

Sedangkan ekonomi Sulawesi Tengah pada triwulan empat 2020, bila dibandingkan triwulan empat 2019 tumbuh sebesar 4,45 persen.

"Dari sisi produksi pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha konstruksi sebesar 19, 89 persen dan pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen pembentukan modal tetap bruto sebesar 19,78 persen," ungkapnya.

Ia juga menggambarkan mengenai kondisi kemiskinan daerah di mana berdasarkan data yang dirilis oleh BPJS Sulawesi Tengah, jumlah penduduk miskin di Provinsi Sulawesi Tengah pada September 2020 berjumlah 403,74 ribu orang atau 13,06 persen.

Jumlah tersebut mengalami kenaikan hingga lima ribu orang jika dibandingkan dengan kondisi pada Maret 2020 sebesar 398,73 ribu orang atau 12,92 persen.