“Rumah Susun ini sudah tiga tahun belakangan ditinggali para gelandangan, semenjak bencana alam tahun 2018 lalu, warga-warga disini (Kalikoa) takut menghuni Rumah Susun ini soalnya trauma,” kata Tati (55) salah seorang warga Jalan Sungai Wera, Kamis.
Tati mengatakan setelah bencana alam tahun 2018 yang melanda Palu, rumah susun itu mengalami rusak berat yang membuat dinding-dindingnya hancur sehingga membuat warga takut menghuni rumah susun tersebut.
Selain itu, warga juga merasa iba kepada para gelandangan yang menghuni kawasan rumah susun itu. Tidak jarang, warga memberi makanan dan pakaian kepada para gelandangan di sekitar kawasan tersebut.
“Iya saya kasian juga melihat para gelandangan di sekitar sini yang tinggal di rumah susun itu, kadang saya merasa was-was juga melihat mereka tinggal di rumah susun ini, takutnya runtuh terus menimbulkan korban jiwa,” ucap Sul (40) salah seorang warga lainnya.
Tak hanya itu, rumah susun ini juga sering dijadikan tempat bermain anak-anak di sekitar. Halamannya yang luas dan juga mempunyai perosotan membuatnya sering menjadi tempat berkumpul anak anak di pagi dan sore hari.
