Indonesia berpeluang kembangkan "sports science" dengan Jerman
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Ario Bimo Nandito Ariotedjo mengatakan Indonesia berpeluang menjalin kerja sama dengan Jerman untuk mengembangkan ilmu keolahragaan atau sport science, Senin.
Dalam kunjungannya dari Jerman, Menpora Dito telah bertemu dengan anggota penuh Komisi Urusan Dalam Negeri dan Komite Olahraga Stephan Mayer, serta Wakil Ketua Komisi Olahraga Parlemen Jerman Philipp Hartewig.
"Mereka berasal dari partai penguasa. Pertemuan tersebut lebih kepada peluang kerja sama antara Indonesia dengan Jerman terkait sport science," kata Dito kepada Antara di Menara Bidakara, Jakarta, Senin malam.
Selain itu, lanjut Dito, pertemuan tersebut juga membahas terkait kemungkinan bergulirnya kejuaraan persahabatan antara Jerman dan Indonesia untuk sejumlah cabang olahraga seperti sepak bola, voli, basket, dan lainnya.
Pertemuan tersebut bersifat informal. "Namun kami akan ada tindak lanjut dan mencoba berkomunikasi lanjutan. Kemarin itu masih informal dan kami akan mencoba meramu itu menjadi formal," kata Dito.
Menurut Dito, peluang kerja sama Indonesia dan Jerman di bidang ilmu keolahragaan terbuka lebar. Ia menyebut Jerman memiliki keunggulan di bidang sport science.
"Keuntungannya diplomasi antarnegara dan makin kuat ekosistem olahraga Indonesia di bidang sport science dan Jerman memiliki keunggulan itu. Semoga hal ini bisa menjadi awal mula kerja sama di bidang olahraga antara Indonesia dan Jerman," pungkas Dito.
Selama melakukan kunjungan ke Jerman, Dito juga mengungkapkan Indonesia menjadi pusat perhatian dan bahkan mendapat tawaran menjadi tuan rumah Special Olympic World Games (SOWG) 2027.
Dito mendapat undangan Chief Operating Officer Special Olympics International (SOI) Lou Lauria. Pria 32 tahun itu mengatakan Indonesia berpeluang menjadi tuan rumah SOWG karena dianggap sebagai negara yang berkembang dan ikonik.
“Setelah Eropa, Indonesia dianggap pantas mewakili Asia Pasifik. Ditambahkan pula bahwa syarat menyangkut fasilitas penyelenggaraan Indonesia sudah memenuhi. Beberapa kali penyelenggaraan ajang besar Indonesia sudah menyelenggarakannya di arena pertandingan berstandar internasional," pungkasnya.
Dalam kunjungannya dari Jerman, Menpora Dito telah bertemu dengan anggota penuh Komisi Urusan Dalam Negeri dan Komite Olahraga Stephan Mayer, serta Wakil Ketua Komisi Olahraga Parlemen Jerman Philipp Hartewig.
"Mereka berasal dari partai penguasa. Pertemuan tersebut lebih kepada peluang kerja sama antara Indonesia dengan Jerman terkait sport science," kata Dito kepada Antara di Menara Bidakara, Jakarta, Senin malam.
Selain itu, lanjut Dito, pertemuan tersebut juga membahas terkait kemungkinan bergulirnya kejuaraan persahabatan antara Jerman dan Indonesia untuk sejumlah cabang olahraga seperti sepak bola, voli, basket, dan lainnya.
Pertemuan tersebut bersifat informal. "Namun kami akan ada tindak lanjut dan mencoba berkomunikasi lanjutan. Kemarin itu masih informal dan kami akan mencoba meramu itu menjadi formal," kata Dito.
Menurut Dito, peluang kerja sama Indonesia dan Jerman di bidang ilmu keolahragaan terbuka lebar. Ia menyebut Jerman memiliki keunggulan di bidang sport science.
"Keuntungannya diplomasi antarnegara dan makin kuat ekosistem olahraga Indonesia di bidang sport science dan Jerman memiliki keunggulan itu. Semoga hal ini bisa menjadi awal mula kerja sama di bidang olahraga antara Indonesia dan Jerman," pungkas Dito.
Selama melakukan kunjungan ke Jerman, Dito juga mengungkapkan Indonesia menjadi pusat perhatian dan bahkan mendapat tawaran menjadi tuan rumah Special Olympic World Games (SOWG) 2027.
Dito mendapat undangan Chief Operating Officer Special Olympics International (SOI) Lou Lauria. Pria 32 tahun itu mengatakan Indonesia berpeluang menjadi tuan rumah SOWG karena dianggap sebagai negara yang berkembang dan ikonik.
“Setelah Eropa, Indonesia dianggap pantas mewakili Asia Pasifik. Ditambahkan pula bahwa syarat menyangkut fasilitas penyelenggaraan Indonesia sudah memenuhi. Beberapa kali penyelenggaraan ajang besar Indonesia sudah menyelenggarakannya di arena pertandingan berstandar internasional," pungkasnya.