Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sigi bersama Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Sigi, Sulawesi Tengah, memperkuat manajemen pengurangan risiko bencana sebagai upaya mengurangi dampak bencana.
"Sebagai langkah lebih lanjut dari penguatan pengurangan risiko bencana, pemerintah daerah bersama forum pengurangan risiko bencana melaksanakan internalisasi dan konsolidasi penguatan manajemen risiko bencana," ucap Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemkab Sigi Iskandar Nongtji di Sigi, Sabtu.
Iskandar mengemukakan seluruh organisasi perangkat daerah terkait perlu menguatkan strategi implementasi program pengurangan risiko bencana, termasuk mekanisme kerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan.
Ia menyebut setiap program harus ada gambaran terkait tujuan, strategi, pendekatan dan keluaran program serta masukan terkait program yang akan dilaksanakan.
"Sesuai pesan Bupati Sigi bahwa hal paling utama dalam pengurangan risiko bencana adalah pelaksanaan di lapangan, bukan hanya membuat aturan," ujarnya.
Ia menambahkan kebijakan pengurangan risiko bencana harus terintegrasi dari hulu ke hilir, dan penyelenggaraan manajemen tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi serta peringatan dini dilakukan secara cepat dan akuran.
"Gunakan dan manfaatkan anggaran penanggulang bencana secara optimal. Jangan takut bila sesuai aturan dengan kata lain, pelajari, pahami dan implementasikan peratuuran perundang-undangan kebencanaan dalam pelaksanaan anggaran penanggulan bencana," kata dia.
Pascagempa bumi, kata dia, pemerintah daerah sedang bergiat dalam upaya rehabilitasi dan rekonstruksi serta terus melakukan rekonstruksi serta terus melakukan upaya-upaya penguatan kesiapsiagaan, penguatan risiko bencana berbasis masyarakat.
Sementara itu Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana Kabupaten Sigi Saiful Taslim mengatakan upaya pengurangan risiko bencana harus dibahas lebih detil karena wilayah Sigi memiliki risiko tinggi untuk tujuh jenis ancaman bencana dan sekarang sedang dalam proses rehabilitasi dan rekonstruksi untuk dapat membangun kembali wilayahnya menjadi lebih baik dan lebih aman.
“Untuk mencapai hal ini tentunya dibutuhkan pengarusutamaan program pengurangan risiko bencana melalui program ketangguhan bencana yang disusun dan didanai oleh Caritas Swiss dan konsorsium sebagai bentuk dukungan terhadap pemerintah dan masyarakat Kabupaten Sigi,” ujarnya.
Berita Terkait
BPJN-Sulteng segera lanjutkan pengerjaan jembatan mangkrak di Tongoa
Minggu, 5 Mei 2024 14:29 Wib
Pemkab Sigi serahkan SK PPPK formasi 2023 untuk guru dan nakes
Minggu, 5 Mei 2024 11:31 Wib
BPJN Sulteng ingatkan pengerjaan jalan di Lindu agar segera diselesaikan
Sabtu, 4 Mei 2024 14:26 Wib
Pemkab Sigi tingkatkan kapasitas PNS untuk pemenuhan data di kecamatan
Sabtu, 4 Mei 2024 13:32 Wib
Sigi atasi kemiskinan melalui pemberdayaan masyarakat
Kamis, 2 Mei 2024 17:08 Wib
Dinkes Kabupaten Sigi bangun koordinasi tingkatkan layanan kesehatan
Kamis, 2 Mei 2024 16:53 Wib
Pemkab-Sigi berhasil turunkan angka stunting 10,4 persen tahun 2024
Kamis, 2 Mei 2024 11:52 Wib
KPU Kabupaten Sigi perpanjang pendaftaran calon anggota PPK untuk Pilkada 2024
Rabu, 1 Mei 2024 17:36 Wib