Pemkab Sigi: Pembangunan harus berbasis pengurangan risiko bencana

id pengurangan risko bencana,prb sigi,pemkab sigi,bupati sigi,mohamad irwan

Pemkab Sigi:  Pembangunan harus berbasis pengurangan risiko bencana

Arsip Foto- Wakil Bupati Sigi Samuel Yansen Pongi meninjau salah satu rumah warga yang terdampak banjir di Desa Sintuwu, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Senin (14/3/2022). (ANTARA/Muhammad Hajiji)

Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Pemerintah Daerah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, menekankan bahwa penyelenggaraan pembangunan daerah dilakukan harus berbasis pengurangan risiko bencana untuk meminimalisir dampak bencana.

"Program-program organisasi perangkat daerah harus disinergikan dengan pengurangan risiko bencana," kata Bupati Sigi Mohamad Irwan, di Sigi, Sabtu.

Pemkab Sigi pada tahun 2022 ini mendapat penghargaan dari pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebagai daerah yang aktif dalam membangun ketangguhan terhadap bencana.

Pemkab Sigi saat ini telah mengintegrasikan program pengurangan risiko bencana dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), serta rutin melakukan peningkatan kapasitas masyarakat terhadap pengurangan risiko bencana, dan mengadakan sosialisasi aman bencana di setiap satuan pendidikan.

Mohamad Irwan mengatakan penghargaan itu menjadi motivasi bagi Pemkab Sigi untuk terus mengarusutamakan pengurangan risiko bencana dalam penyelenggaraan pembangunan daerah.

"Hal ini penting karena Sigi merupakan satu kabupaten yang rentan terhadap bencana alam gempa bumi, likuefaksi, tanah longsor, banjir bandang," katanya.

Ia mengatakan pengurangan risiko bencana telah menjadi komitmen pemerintah daerah, yang dibuktikan dengan masuknya pengurangan risiko bencana sebagai satu misi dalam visi Sigi berdaya saing berbasis agribisnis.

"Bersama multipihak, Sigi telah memiliki dokumen kedaruratan bencana, dokumen pengurangan risiko bencana dan beberapa dokumen lainnya yang kemudian menjadi rujukan dalam penyelenggaraan pembangunan," katanya.

Mohamad Irwan mengatakan, dalam pengurangan risiko bencana, Pemkab Sigi membutuhkan keterlibatan multipihak baik pemerintah, swasta, tokoh masyarakat, tokoh adat, maupun semua elemen dan komponen.

"Tentu Pemkab Sigi tidak bisa bekerja sendiri dalam pengurangan risiko bencana. Pengurangan risiko bencana menjadi perhatian kita semua sesuai dengan konsep pentahelix," ujarnya.

Pemkab Sigi, kata dia, siap bekerja sama dengan multipihak dalam rangka peningkatan kapasitas masyarakat terkait peningkatan kesiapsiagaan terhadap bencana.

"Pemkab Sigi juga membutuhkan peran akademisi dan perguruan tinggi dalam memberikan ide dan gagasan, serta penelitian yang nantinya menjadi bahan pertimbangan dalam pembangunan daerah," katanya.
Arsip Foto- Bupati Sigi Mohamad Irwan (ANTARA/Muhammad Hajiji)