Wakil Wako Palu ajak bidan perkuat pengendalian AKI

id Aki, kematian ibu, bidan, nakes, ibu, wawalipalu, Reny Lamadjido, Pemkotpalu, sulteng

Wakil Wako Palu ajak bidan perkuat pengendalian AKI

Wakil Wali Kota Palu, Reny A Lamadjido (kedua kanan) menyampaikan sambutan pada kegiatan bakti sosial rangkaian HUT ke-72 Ikatan Bidan Indonesia (IBI) tingkat Kota Palu, Jumat (19/5/2023). ANTARA/HO-Humas Pemkot Palu

Palu (ANTARA) -
Wakil Wali Kota Palu, Sulawesi Tengah Reny A Lamadjido mengajak bidan di daerah ini lebih memperkuat upaya pengendalian kasus Angka Kematian Ibu (AKI) supaya capaian angka harapan hidup bisa terwujud secara absolut.
 
"Peran bidan sangat strategis dalam percepatan penumbuhan kesehatan ibu guna menekan risiko kematian saat persalinan dan pascapersalinan," kata Reny saat menghadiri bakti sosial rangkaian HUT ke-72 Ikatan Bidan Indonesia (IBI) di Palu, Jumat.

Ia menjelaskan Kementerian Kesehatan telah menerapkan lima strategi operasional pengendalian AKI yang perlu diadopsi dalam pelayanan kesehatan terhadap upaya persalinan, yakni penguatan Puskesmas dan jaringan, penguatan manajemen program dan sistem rujukan, meningkatkan peran serta masyarakat, kerjasama dan kemitraan serta kegiatan akselerasi dan inovasi.
 
Oleh karena itu, dalam implementasi harus dilaksanakan secara optimal yang dimotori kepala puskesmas/rumah sakit, maupun pimpinan unit pelayanan kesehatan milik pemerintah maupun swasta.
 
"Saya mengapresiasi kinerja bidan karena Kota Palu pada tahun 2022 tidak ada ditemukan kasus AKI dan kasus angka kematian bayi (AKB)," ucapnya.
 
Ia mengemukakan, prestasi itu tidak mungkin dapat tercapai karena di awal 2023 ditemukan tiga kasus AKI di Kota Palu. Hal ini perlu ditelusuri lebih jauh apa penyebab kematian tersebut, supaya ke depan kasus ini bisa ditekan.
 
Sebagai upaya pengendalian, dibutuhkan kesigapan tenaga kesehatan dalam memberikan edukasi bagi ibu hamil dalam berbagai kesempatan.
 
Selain itu, intervensi pemenuhan gizi juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan, dimulai dari pra pernikahan bagi pasangan usia subur, masa kehamilan hingga setelah persalinan dengan memberikan suplai makanan tambahan, pemberian tablet tambah darah, pengukuran lingkar lengan atas wanita usia subur atau ibu hamil, yang mana sesuai dengan ketentuan kesehatan besaran lingkar lengan 23,5 centimeter.
 
"Pengukuran lengan atas penting, guna mengantisipasi ibu hamil berisiko mengalami kekurangan energi kronis," ucapnya.
 
Di kesempatan itu, Wakil Wali Kota juga mengingatkan tenaga kesehatan memacu percepatan pengendalian stunting atau tengkes, karena prevalensi Kota Palu naik 0,8 persen menurut data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2023.
 
"Kita harus optimis, angka itu bisa ditekan supaya tahun 2024 prevalensi stunting bisa ditekan seminimal mungkin. Stunting sangat mempengaruhi kualitas sumber daya manusia (SDM) untuk generasi akan datang, sehingga pemerintah sangat masif berupaya menurunkan prevalensinya," kata Reny.*