PBB akan tingkatkan bantuan ke Gaza jika gencatan senjata tercapai

id gencatan senjata,israel,hamas,gaza,palestina,pbb,bantuan kemanusiaan

PBB akan tingkatkan bantuan ke Gaza jika gencatan senjata tercapai

Gerbang perlintasan dari Koridor Philadelphi di perbatasan Israel-Mesir. ANTARA/Anadolu/py/am.

Hamilton, Kanada (ANTARA) - PBB tengah menyusun perencanaan intensif untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza jika kesepakatan gencatan senjata tercapai.

Dalam konferensi pers pada Selasa, juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan bahwa Sekretaris Jenderal Antonio Guterres sedang memantau secara cermat perkembangan negosiasi tentang kesepakatan itu.

Menurut dia, PBB sedang dalam "perencanaan dan persiapan intensif" agar ketika gencatan senjata diberlakukan, PBB bisa meningkatkan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza, wilayah kantong Palestina yang menjadi target serangan Israel.

“Kami sangat menyadari tantangan keamanan yang akan terus ada ketika dan setelah gencatan senjata diumumkan,” katanya.

Dujarric menambahkan bahwa berbagai masalah sedang diperhitungkan, termasuk pintu perlintasan baru, kondisi keamanan, sisa-sisa bahan peledak, dan keselamatan personel PBB.

Sebelumnya pada hari yang sama, Qatar mengungkapkan bahwa negosiasi gencatan senjata di Gaza antara Israel dan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, sudah berada pada "tahap akhir" dan kesepakatan "akan segera tercapai."

Mengenai kondisi di Gaza utara, Dujarric mengatakan bahwa Israel terus menghalangi upaya pengiriman bantuan penting dan mendesak.

“Hari ini, dua upaya untuk mencapai rumah sakit di wilayah Gaza Utara ditolak,” kata dia.

Padahal, kata Dujarric, upaya itu untuk memberikan bantuan kepada dua rumah sakit di Gaza utara dan mengevakuasi pasien.

Sejak Hamas melakukan serangan lintas batas pada 7 Oktober 2023, Israel terus melancarkan perang di Jalur Gaza, meski Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata segera.

Perang Israel di wilayah kantong Palestina itu telah menewaskan lebih dari 46.600 orang, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.

Pada November 2024, Mahkamah Pidana Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk pemimpin Israel Benjamin Netanyahu dan mantan menteri pertahanannya, Yoav Gallant, atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi gugatan di Mahkamah Internasional atas perang genosida di Gaza.

Sumber: Anadolu