Jakarta (ANTARA) - Rano Karno mengungkapkan betapa sulitnya proses evakuasi Aminah Cendrakasih atau Mak Nyak saat banjir menerjang rumahnya beberapa hari lalu.
Anggota DPR itu mengatakan proses evakuasi Mak Nyak melibatkan tim BPBD dan pasukan Marinir yang harus menerjang banjir yang telah menggenang rumah pemeran ibu Si Doel tersebut.
"Saya denger 10 orang Marinir menggotong, semua nyelem, Mak Nyak di atas kepalanya karena mohon maaf, beliau lumpuh, beliau buta, agak sensitif kakinya, saya enggak kebayang bagaimana situasinya waktu evakuasi," kata Rano Karno saat berbincang di Pondok Aren, Tangerang, Senin (6/1).
Beruntung, menurut Rano, proses evakuasi berjalan lancar tanpa kendala hingga Mak Nyak berhasil dievakuasi ke tempat yang jauh lebih aman.
"Saya juga mengucapkan terima kasih pada keluarga besar Marinir yang ikut membantu sehingga Mak Nyak sekitar jam 1 pagi bisa dikeluarkan," ujarnya.
Rano Karno mengaku pertama kali tahu kabar rumah Mak Nyak terendam banjir ketika sedang berada di Bandung untuk merayakan pergantian tahun dari 2019 ke 2020.
"Saya jujur lagi di Bandung. tapi sebelum ke Bandung saya izin ke Mak Nyak. Jadi waktu tahun baruan di Bandung, saya dapat telepon," ujarnya.
Pemeran Si Doel itu mendapat telepon dari anak perempuan Mak Nyak yang mengabarkan ibunya telah dipindahkan ke lantai dua rumah.
"Putrinya bilang Mak Nyak kite evakuasi ke lantai dua. Udah apal nih kita karena 2007 Mak Nyak juga pernah kami evakuasi dari genteng di lantai 2," kata Rano Karno.
"Begitu putrinya WA, saya tahu dia perlu bantuan. Mak Nyak ini rumahnya di pinggir Kali Angke. Kali Angke ini luar biasa, walau sudah diturap, tetap melimpah airnya," tuturnya.
Rano Karno ungkap sulitnya evakuasi Mak Nyak dari banjir
Saya denger 10 orang Marinir menggotong, semua nyelem, Mak Nyak di atas kepalanya karena mohon maaf, beliau lumpuh, beliau buta, agak sensitif kakinya, saya enggak kebayang bagaimana situasinya waktu evakuasi