Bupati Morut: Keberhasilan pemkab laksanakan visi-misi semata-mata karena doa umat

id Morut

Bupati Morut:  Keberhasilan pemkab laksanakan visi-misi semata-mata karena doa umat

Bupati Morut Delis J. Hehi saat melaksanakan Safari Natal 2022 yang pertama kali di Gereja GKST Jamor Jaya, Kecamatan Lembo Raya, Sabtu (3/12) malam. ANTARA/HO- MCDD Pemda Morut

Jamor Jaya, Sulteng (ANTARA) - Bupati Morowali Utara (Morut) Delis J. Hehi saat melaksanakan Safari Natal 2022 yang pertama kali di Gereja GKST Jamor Jaya, Kecamatan Lembo Raya, Sabtu (3/12) malam, menguraikan sejumlah keberhasilan pemkab setempat dalam melaksanakan visi dan misi besarnya untuk mewujudkan masyarakat Morut yang sehat, cerdas dan sejahtera (Morut SCS).

"Sejak kami dipercaya masyarakat memimpin daerah ini satu tahun delapan bulan yang lalu, kami tidak pernah istirahat, kami tidak pernah berhenti. Kami gass pool. Dan keberhasilan yang dicapai saat ini, bukan karena kehebatan bupati dan wabup tapi karena doa-doa seluruh tokoh dan pemimpin agama serta semua umat lintas agama," kata Delis yang didampingi istrinya Ny. Febriyanthi Hongkiriwang, S.Si, Apt itu.

Delis menjelaskan, untuk mewujudkan Morut SCS, pemkab menerapkan lima misi besar yakni pertama, pelayanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas. Hari ini, seluruh masyarakat Morut telah diasuransikan ke dalam program BPJS Kesehatan, atau 106 persen dari target. Angka ini adalah yang tertinggi di Sulteng. Pustu dan Polindes dibangun di berbagai desa dan mulai 2022, dibangun RS yang cukup besar di Kolonodale. Indeks keluarga sehat Morut kini menduduki peringkat IV di Sulteng yang sebelumnya di bawah sekali.

Misi kedua adalah pendidikan berkualitas untuk menghasilkan lulusan yang unggul dan berdaya saing. Siswa SD dan SMP sekarang bebas uang komite. Lagi pula, semua mahasiswa 3.200 orang telah menerima beasiswa. Satu-satunya pemda di Sulteng yang memberikan beasiswa kepada semua mahasiswanya. Tahun 2023, lima mahasiswa asal Morut akan mengikuti pendidikan di luar negeri (China).

Misi ketiga adalah peningkatan kesejahteraan berbasis potensi wilayah yakni program Morut sejahtera berupa bantuan modal usaha Rp300 juta per desa. Bantuan ini gratis untuk menumbuhkan usaha kecil dan menengah di desa-desa. Tahun ini alokasi dana Rp37,6 miliar tapi proposal baru masuk Rp16,5 miliar.

Misi keempat adalah membangun infrastruktur yang menjamin konektivitas wilayah dan penataan ibu kota Kolonodale. Tahun ini sedang dan sudah dibangun jalan raya yang panjangnya tiga kali dibanding tahun-tahun sebelumnya. Jalan yang dibangun tahun ini sama panjangnya dengan total panjang jalan yang dibangun tiga tahun berturut-turut (2019, 2020 dn 2021).

"Kami belum bangun gedung-gedung karena gedung hanya akan digunakan oleh segelintir orang. Tapi kalau bangun jalan, seluruh masyarakat bisa memanfaatkannya untuk menggerakkan perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.

Misi kelima adalah reformasi birokrasi. Saat mulai memimpin Morut, kami menerima warisan SAKIP dengan nilai C dan reformasi birokrasi belum bisa dinilai karena semua indikatornya berada di bawah standar. Tapi setelah reformasi birokrasi kami genjot, yang tadinya tidak bisa dinilai, sekarang sudah mendapatkan nilai C.

"Saya mengungkapkan keberhasilan ini semua bukan karena ingin menunjukkan kehebatan bupati dan wabup. Program-program ini bisa dicapai dalam waktu yang singkat, bukan karena kehebatan pemimpinnya tapi karena pertolongan Tuhan lewat doa seluruh masyarakat Morut," ujarnya.

Safari Natal Pemkab Morut yang pertama kali ini dirangkaikan perayaan natal pemuda GKST se-Klasis Beteleme, dihadiri Wabup H. Djira K, Ketua DPRD Morut Hj Megawati dan sejumlah anggota DPRD, beberapa kepala OPD serta pejabat dan tokoh-tokoh agama, masyarakat dan pemuda. 

Acara diawali dengan ibadah yang dipimpin Pendeta Dr I Gede Supradnyana yang dilanjutkan dengan pemberian bingkisan Natal serta bantuan pemda untuk membangun dan melengkapi sarana dan prasarana peribadatan di sejumlah gereja di Wilayah Lembo Raya.