Keerom (ANTARA) - Ratusan masyarakat di Distrik Mannem, Kabupaten Keerom, Papua antusias menunggu kedatangan Presiden RI Joko Widodo di lokasi food estate di Kampung Wambes, Selasa.
Warga yang menunggu kedatangan Presiden Jokowi terdiri dari anak-anak dan orang dewasa sudah mulai berkumpul di area sekitar food estate sejak pukul 08.00 WIT.
Salah satu warga Kampung Wonorejo, Distrik Mannem, Martina Fatagur mengaku sangat bahagia dengan kedatangan Presiden Jokowi ke Papua terutama di Kabupaten Keerom untuk melaksanakan tanam jagung.
"Kami dari Kampung Wonorejo ke Kampung Wambes untuk melihat bapak Presiden tanam jagung bersama petani," katanya.
Dia menambahkan pihaknya berharap setelah penanaman jagung oleh Presiden Joko Widodo, pengembangan lahan itu terus dikelola oleh para petani tentu dengan dukungan dan pendampingan dari pemerintah daerah setempat.
"Sehingga para petani bisa merasakan dampak dari hasil pertanian jagung yang dihasilkan pada lahan tersebut," ujarnya.
Sementara itu, warga Kampung Yamara, Distrik Mannem, Ida Horota mengatakan dirinya telah tiba di Kampung Wambes sejak pukul 06.00 WIT menunggu kedatangan Presiden Joko Widodo.
"Kami sangat senang sekali kedatangan bapak Presiden di sini," katanya.
Dia menjelaskan warga Kampung Yamara mengetahui kedatangan Presiden Jokowi dari Pemerintah Kabupaten Keerom.
Presiden Jokowi mendatangi lokasi food estate di Kampung Wambes untuk melaksanakan tanam jagung bersama petani didampingi Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo.
Berita Terkait
Satgas TNI berikan layanan kesehatan warga di perbatasan
Senin, 22 Februari 2021 7:24 Wib
Kasad bantu sarana pendidikan untuk anak-anak Keerom Papua
Sabtu, 9 Januari 2021 7:10 Wib
Massa bakar Kantor Bupati Keerom
Jumat, 2 Oktober 2020 0:29 Wib
Gempa bumi dengan magnitudo 5,2 landa Keerom Papua
Senin, 7 September 2020 8:26 Wib
Polisi meninggal dalam kecelakaan di Keerom
Selasa, 3 Maret 2020 6:06 Wib
Jefri Pagawak diduga pimpin KKB serang Satgas Pamtas RI-PNG di Keerom
Senin, 30 Desember 2019 21:53 Wib
Guru di tapal batas RI-PNG memprihatinkan
Senin, 8 April 2019 3:12 Wib