Komisi IV DPR apresiasi peta sentra produksi dan neraca pangan Bapanas

id bapanas,neraca pangan,peta sentra produksi

Komisi IV DPR apresiasi peta sentra produksi dan neraca pangan Bapanas

Tangkapan layar Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi saat rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR RI di Jakarta, Senin (3/4/2023). ANTARA/YouTube Komisi IV DPR RI

Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi IV DPR RI Alien Mus mengapresiasi pemetaan sentra produksi dan neraca pangan strategis yang dilakukan Badan Pangan Nasional (Bapanas) karena dinilai mampu mengoptimalkan komoditas andalan di masing-masing daerah.

"Saya mengapresiasi Kepala Badan Pangan Nasional, apa yang kita minta untuk mapping komoditas andalan per provinsi, ini penting dan bisa kita kolaborasikan dengan Kementerian Pertanian," ujar Alien dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Rabu.

Menanggapi apresiasi tersebut, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan pemetaan sentra produksi dan neraca komoditas untuk pangan pokok strategis diperlukan untuk memahami potensi daerah dan melakukan pemerataan pasokan pangan

"Kita sudah siapkan peta sentra produksi untuk beberapa produk pangan strategis beserta neracanya, sehingga kita bisa mendapatkan gambaran komprehensif mengenai potensi produk pangan di wilayah tertentu. Yang mana yang surplus dan yang defisit," kata Arief.

Kendati demikian, ia mengakui terdapat perbedaan tingkat produksi di masing-masing daerah dan menjadi tantangan tersendiri.

Terlebih, di tengah ancaman penurunan produksi akibat dampak perubahan iklim dan El Nino. Karena itu, dengan adanya pemetaan, lanjutnya, pemerintah dapat mengambil berbagai langkah dan kebijakan untuk menjaga ketersediaan dan stabilitas pangan serta keterjangkauan pangan, sehingga merata ke seluruh wilayah.

"Untuk komoditas beras, kita akan bersama dengan Kementerian Pertanian dan Perum Bulog berapa yang akan kita serap untuk di daerah-daerah surplus sesuai peta ini, sehingga kita dapat memastikan produk dalam negeri dapat dioptimalkan untuk penguatan stok pangan nasional," jelasnya.

Selain itu, Arief menambahkan pihaknya telah melakukan fasilitasi distribusi pangan dari daerah surplus ke daerah defisit yang bertujuan untuk pemerataan pasokan pangan, sehingga di wilayah-wilayah defisit mendapat pasokan pangan untuk mencegah lonjakan inflasi dan menstabilkan harga.

"Hal ini dilakukan selaras dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk menjamin ketercukupan pangan hingga ke seluruh wilayah dengan menjaga kewajaran pada tiga aspek, yaitu di produsen, pedagang, dan konsumen," kata dia.