Timnas Indonesia butuh lebih banyak jam terbang untuk asah serangan
Doha (ANTARA) - Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong menilai skuad asuhannya masih butuh banyak pengalaman untuk memiliki kemampuan serangan yang lebih baik lagi.
Hal itu ia ungkapkan setelah melihat hasil minor ketika menghadapi Jepang yang kesulitan memberikan serangan balasan, sehingga pertandingan berakhir dengan skor 1-3, Rabu.
"Mereka masih belajar dan butuh banyak pengalaman. Kami harus perbaiki kekurangannya dan berkembang lagi," ungkap Shin dalam konferensi pers usai pertandingan di Stadion Al Thumama, Doha, Qatar.
Pada pertandingan match day 3 di Grup D tersebut, Skuad Garuda hanya memiliki persentase penguasaan bola 28,8 persen. Sedangkan tim The Samurai Blue lebih unggul 71,2 persen.
Begitu juga dengan jumlah tendangan ke gawang pun terpaut jauh, dengan Jepang mencapai 14 tendangan sedangkan Indonesia hanya tiga tendangan.
"Dari sisi serangan tim Jepang punya striker yang bagus. Mereka bisa melakukannya dengan baik. Meski sudah menguasai bola, mereka bisa merebut dan melakukan serangan yang presisi," tutur Shin.
Ketika ditanya soal evaluasi timnas setelah memainkan tiga pertandingan penyisihan Grup D, Shin secara tegas mengakui bahwa laga kontra Vietnam adalah yang terbaik.
Pada laga yang berlangsung di Stadion Abdullah bin Khalifa itu Skuad Garuda mampu memberikan tekanan kepada lawan dan banyak menciptakan peluang gol tambahan.
"Tentu saya sangat puas dengan performa mereka saat melawan Vietnam. Pertandingan itu yang membuat saya paling bahagia," ujarnya.
Setelah menyelesaikan penyisihan grup dengan tiga pertandingan, selanjutnya Skuad Garuda akan fokus ke pemulihan fisik pemain. Selagi pemulihan, timnas juga akan menunggu hasil laga tim dari grup lain untuk menentukan lolos tidaknya ke putaran 16 besar.
"Lolos atau tidak, normalnya memang dilakukan pemulihan. Jadi besok akan istirahat. Tentu segalanya bisa terjadi, saya tidak bisa mengatakan apapun untuk besok seperti apa. Saya enggan berkomentar," tutur Shin.
Hal itu ia ungkapkan setelah melihat hasil minor ketika menghadapi Jepang yang kesulitan memberikan serangan balasan, sehingga pertandingan berakhir dengan skor 1-3, Rabu.
"Mereka masih belajar dan butuh banyak pengalaman. Kami harus perbaiki kekurangannya dan berkembang lagi," ungkap Shin dalam konferensi pers usai pertandingan di Stadion Al Thumama, Doha, Qatar.
Pada pertandingan match day 3 di Grup D tersebut, Skuad Garuda hanya memiliki persentase penguasaan bola 28,8 persen. Sedangkan tim The Samurai Blue lebih unggul 71,2 persen.
Begitu juga dengan jumlah tendangan ke gawang pun terpaut jauh, dengan Jepang mencapai 14 tendangan sedangkan Indonesia hanya tiga tendangan.
"Dari sisi serangan tim Jepang punya striker yang bagus. Mereka bisa melakukannya dengan baik. Meski sudah menguasai bola, mereka bisa merebut dan melakukan serangan yang presisi," tutur Shin.
Ketika ditanya soal evaluasi timnas setelah memainkan tiga pertandingan penyisihan Grup D, Shin secara tegas mengakui bahwa laga kontra Vietnam adalah yang terbaik.
Pada laga yang berlangsung di Stadion Abdullah bin Khalifa itu Skuad Garuda mampu memberikan tekanan kepada lawan dan banyak menciptakan peluang gol tambahan.
"Tentu saya sangat puas dengan performa mereka saat melawan Vietnam. Pertandingan itu yang membuat saya paling bahagia," ujarnya.
Setelah menyelesaikan penyisihan grup dengan tiga pertandingan, selanjutnya Skuad Garuda akan fokus ke pemulihan fisik pemain. Selagi pemulihan, timnas juga akan menunggu hasil laga tim dari grup lain untuk menentukan lolos tidaknya ke putaran 16 besar.
"Lolos atau tidak, normalnya memang dilakukan pemulihan. Jadi besok akan istirahat. Tentu segalanya bisa terjadi, saya tidak bisa mengatakan apapun untuk besok seperti apa. Saya enggan berkomentar," tutur Shin.