"Kami sudah menggandeng sejumlah pihak untuk mengapresiasi para atlet berprestasi atau peraih medali, seperti beasiswa, bantuan pendidikan lainnya, dan lain-lain," kata Hidayat saat mengikuti kegiatan Pengukuhan dan Pelepasan Kontingen Jakarta untuk PON XXI 2024 Aceh-Sumut di JIS Velodrome, Jakarta, Senin pagi.
Lebih lanjut dia membeberkan, tujuan kerja sama itu untuk membantu para atlet agar tetap mampu menempuh pendidikan tinggi dan membuka kesempatan lebih besar untuk masuk ke dunia kerja.
Hidayat menambahkan, kerja sama dilakukan dengan sejumlah universitas negeri dan swasta, di antaranya Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Atma Jaya, Universitas Muhammadiyah Jakarta.
"Kalau untuk universitas, dengan kerja sama itu juga bisa mempermudah para atlet untuk mengikuti pelatihan atau training camp, meski sedang berstatus mahasiswa, sehingga mereka bisa fokus latihan," ujar dia.
Sementara, untuk kerja sama dengan BUMD seperti Jak Pro dan lainnya, akan bermanfaat bagi para atlet dalam mencari kerja sesuai bidang keilmuan masing-masing.
Hidayat mengapresiasi kepada seluruh pihak yang telah membantu persiapan para atlet, baik dari sisi teknis maupun non teknis seperti bantuan beasiswa tersebut.
Jumlah Kontingen DKI Jakarta pada PON tahun ini sebanyak 1.046 atlet, yang terbagi 489 atlet bertanding di Aceh dan 557 lainnya di Sumut.
Untuk pelatih dan asisten pelatih berjumlah 348 orang, manajer 78, serta ofisial tenaga kesehatan 129 yang terdiri dari dokter dan perawat.
Sedangkan jumlah nomor yang dipertandingkan sebanyak 1.042 nomor dan Kontingen Jakarta mengikuti 783 nomor pertandingan atau 71,3 persen keikutsertaan.
KONI Jakarta menargetkan untuk menjadi juara umum pada PON yang baru pertama kali dilaksanakan di dua provinsi itu.
Jakarta terakhir kali juara umum pada PON Riau XVIII 2012. Pada PON XX Papua yang dilaksanakan 2021, Jakarta menduduki posisi kedua atau runner up dengan memperoleh 111 emas.
Sementara itu, pengukuhan dan pelepasan Kontingen DKI Jakarta dilakukan oleh Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi, bersama dengan KONI, pengurus federasi cabang olahraga, dan pemangku kepentingan (stakeholder) terkait.