Medan (antarasulteng.com)
- Pelaksana Tugas Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho
mengemukakan bahwa film Habibie-Ainun berisi pesan tentang pembelajaran
karakter dan patut dicontoh.
Hal itu dikatakan Gatot yang didampingi isterinya Hj Sutias
Handayani, Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara (USU)
Prof Dr Irmawati beserta 300 orang keluarga Majelis Taklim usai
menonton film Habibie-Ainun di sebuah bioskop modern di Medan, Rabu.
"Saya kira semua sependapat, bahwa apa yang kita saksikan tadi
penuh dengan pembelajaran serta nilai-nilai, perlu diteladani oleh
siapapun, karena sifatnya yang universal," ujar Gatot didampingi Sekda
Provinsi Sumut H Nurdin Lubis.
Gatot mengatakan, dirinya mewakili keluarga dan yang hadir bahkan
masyarakat Sumut mendapatkan kesan yang mendalam jika menonton film
yang diangkat dari biodata mantan Presiden RI BJ Habibie tersebut.
Di samping sisi-sisi yang nampak manusiawi, dari tayangan film
tadi yang digarap dengan baik, naskah yang bagus, artis-artis yang
unggul yang tentu ini sangat disenangi, ucap dia.
"Tapi sekali lagi dengan tenang dan jernih kita bisa melihat
nilai-nilai yang diwariskan oleh Ibu Ainun yang dicontohkan oleh Bapak
Habibie. Saya mulai melihat dari keteladanan pasangan Habibie dan Ainun,
sejak awal di tengah perjalanan hidup sampai akhir adalah pasangan yang
penuh dengan kasih sayang," kata Gatot.
Dia juga menjelaskan, film ini merupakan inspirator. Artinya
Habibie menginspirasi pemuda Indonesia untuk menjadi seorang teknokrat,
dimana bangsa ini perlu sentuhan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Kemudian, kata Gatot, seorang Habibie juga merupakan inspirator
ketika reformasi Habibie yang membuka kran tersebut. Dan barangkali hari
ini Habibie juga menginspirasi bagaimana keluarga Indonesia yang
terdiri dari seorang suami, istri dan anak-anak dapat dijadikan sebagai
kekuatan untuk berbakti kepada bangsa dan negara.
"Saya kira itu kalimat-kalimat yang tepat untuk seorang Habibie," ujar Plt Gubernur Sumut itu.
Sementara itu, Hj Sutiyas Handayani mengemukakan, film ini
merupakan pembelajaran untuk keluarga agar selalu setia, saling harga
menghargai, memiliki tanggung jawab yang tinggi terhadap keluarga dan
anak-anak.
"Saling menanggung beban.Artinya menguatkan antara suami dan
istri.Dimana ada kalanya suami lemah, istri yang menguatkan.Juga ada
kalanya istri lemah, suami yang menguatkan, dengan saling mengisi," ucap
Sutias.
Sedangkan, Psikolog USU, Prof Dr Irmawati mengatakan, film ini penuh pembelajaran karakter bangsa.
"Disini kalau kita bicara tentang karakter, sangat banyak.Saya
melihat saling menonjol tentang cinta. Di dalam alur kehidupan Ibu Ainun
dan Pak Habibie kelihatan sekali Integritas, apa yang dikatakan dia
lakukan," ujarnya.
Bahkan, komitmen Habibie jelas untuk mencapai tujuan dan apa yang
dia impikan."Termasuk komitmen terhadap bangsa dan negara," kata
Irmawati. (Ant)
Berita Terkait
Ainun Najib: SPBE kunci percepat kemajuan bangsa
Selasa, 7 November 2023 11:52 Wib
Cerita sosok Ainun Najib yang gemar membaca dan selalu tirakat
Jumat, 4 Februari 2022 21:23 Wib
Kemendikbud bahas kemungkinan sekolah di zona nonhijau akan kembali dibuka
Selasa, 28 Juli 2020 14:35 Wib
Pembiayaan pembangunan Rumah Sakit Ainun Habibie siap dilelang
Selasa, 10 Maret 2020 10:27 Wib
Mendalami pemikiran Ainun dalam film "Habibie & Ainun 3"
Kamis, 19 Desember 2019 18:03 Wib
RS Ainun Habibie sudah mulai layani operasi ortopedi
Selasa, 5 November 2019 19:02 Wib
Gubernur Rusli: Gorontalo butuh dukungan masyarakat bangun RS Ainun
Minggu, 13 Oktober 2019 17:54 Wib
Cak Nun: Indonesia butuh sosok pemimpin beraura pawang
Rabu, 3 April 2019 15:25 Wib