Jusuf Kalla imbau pengungsi Palu segera dapat pindah ke huntara

id wapres jk,huntara,pengungsi gempa palu

Jusuf Kalla imbau pengungsi Palu segera dapat pindah ke huntara

Wapres RI Muhammad Jusuf Kalla (kenakan topi abu) menanami pohon di kawasan pembangunan hunian tetap untuk korban gempa, tsunami dan likuefaksi Kota Palu yang terletak di Kelurahan Duyu, Kecamatan Tatanga, Senin (7/10/2010). ANTARA/Muhammad Arsyandi

Palu (ANTARA) - Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla (JK) mengimbau kepada seluruh pengungsi korban gempa, tsunami dan likuefaksi di Kota Palu, Sulawesi Tengah yang masih tinggal di tenda-tenda pengungsian agar segera pindah ke hunian sementara (huntara),

Saat memberikan keterangan pers kepada sejumlah awak media usai memimpin rapat terbatas percepatan proses rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana di Kantor Gubernur Sulteng, Senin, JK mengimbau para pengungsi pindah ke huntara, baik huntara yang dibangun Kementerian PUPR maupun oleh lembaga  kemanusiaan non-pemerintah.

"Yang masih tinggal di tenda-tenda pengungsian tinggal di huntara dong, masih banyak huntara kosong," katanya.

Di dampingi Gubernur Sulteng, Longki Djanggola, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo dan Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN), Sofyan Djalil, JK menampik jika banyak pengungsi yang masih tinggal di tenda-tenda pengungsian di ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah itu karena tidak atau belum terdata.

Baca juga: Wapres JK pertanyakan perkembangan huntap penyintas bencana di Palu
Baca juga: Wapres Jusuf Kalla tinjau pembangunan hunian tetap korban bencana Palu



"Siapa bilang masih ada pengungsi yang belum terdata penerima huntara sehingga masih tinggal di tenda-tenda pengungsian," tanyanya kepada awak media yang bertanya.

Sementara itu Gubernur Sulteng yang mendampingi Wapres JK menyebut jika masih banyak huntara di Kota Palu yang belum dihuni oleh pengungsi.

"Masih ada sekitar 500 bilik huntara yang kosong," ujarnya.

Ia juga berharap para pengungsi yang masih tetap bertahan di tenda-tenda pengungsian agar dapat pindah dan menghuni huntara hingga hunian tetap (huntap) untuk mereka yang saat ini sedang dalam tahap pengerjaan rampung 100 persen pada 2020 nanti.


Baca juga: Wapres JK tinjau pengembangan rehabilitasi dan rekonstruksi Palu