Baghdad (ANTARA) - Ulama Syiah Irak Moqtada al-Sadr pada Senin mengatakan pihaknya bersedia bekerja sama dengan kelompok milisi dukungan Iran - musuh politiknya - untuk mengakhiri keberadaan militer Amerika Serikat di Irak melalui cara-cara politik dan hukum.
Jika tidak berhasil, ia akan "mengambil tindakan lain" dalam kerja sama dengan musuhnya untuk mengusir pasukan AS. Milisi Sadr memerangi pasukan AS selama bertahun-tahun menyusul invasi Washington dan tergulingnya Saddam Hussein pada 2003.
Sadr, yang menggambarkan dirinya sebagai seorang nasionalis yang menolak pengaruh Iran dan juga AS, melalui pernyataan menyeru milisi dukungan Iran agar menghindari "tindakan tak bertanggung jawab" yang dapat dimanfaatkan untuk membenarkan serangan terhadap Irak.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Polda Sulteng tingkatkan kecintaan para generasi muda terhadap Al Quran
Selasa, 26 Maret 2024 19:31 Wib
Presiden Jokowi resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri di Palu
Selasa, 26 Maret 2024 15:39 Wib
Bandara Mutiara Sis Al-Jufri selesai diperbaiki pascabencana 2018
Sabtu, 23 Maret 2024 12:25 Wib
50.000 warga Palestina tarawih di Al-Aqsa, meski dibatasi Israel
Jumat, 22 Maret 2024 9:11 Wib
Hamas serukan penghentian pengepungan Masjid Al-Aqsa oleh Israel
Kamis, 14 Maret 2024 15:54 Wib
Tadarus Al-Qur'an jadi pembinaan kepribadian untuk Napi di Lapas Palu
Rabu, 13 Maret 2024 14:43 Wib
Gol Ronaldo tak bisa hindarkan Al Nassr tersingkir dari perempat final
Selasa, 12 Maret 2024 10:17 Wib
KRI Radjiman tiba di perairan Indonesia usai antar bantuan untuk Gaza
Senin, 11 Maret 2024 7:54 Wib