Wali Kota Palu minta OPD identifikasi kegiatan terkait kota cerdas
Palu (ANTARA) -
Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah meminta masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) segera mengidentifikasi program berkaitan dengan kota cerdas atau konsep smart city agar secepatnya dijalankan tahun 2022.
Program dengan konsep smart city sudah harus dimulai tahun ini, oleh karena itu masing-masing OPD sudah melakukan langkah-langkah strategis demi mendukung program ini," kata Wali Kota Palu Hadianto Rasyid saat rapat koordinasi menunjukkan program smart city di Palu, Rabu.
Ia menjelaskan, program ini salah satu program prioritas dari 53 tema pembangunan kota yang dituangkan dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) sesuai dengan visi dan misi pemerintah setempat.
Oleh karena itu, konsep smart city tidak hanya berbicara tentang teknologi diterapkan pada masing-masing kegiatan, tetapi dukungan para pihak juga dibutuhkan agar terjadi kesinambungan dan berkelanjutan menuju kota yang tangguh di segala aspek.
Identifikasi kegiatan, menurutnya, sangat memberikan dapat terhadap kecepatan program tersebut diimplementasikan, sehingga dibutuhkan maksimalisasi kerja agar supaya hal-hal teknis menyangkut kota cerdas bisa secepatnya terlaksana dan serta terkoneksi ke masing-masing OPD di lingkup Pemkot Palu.
Ketua Dewan smart cty Palu Jemmy Lezardo mengemukakan, progres program tersebut kini telah mendapat dukungan dari mitra kerja Pemkot Palu, dan kini kurang lebih 70 program yang tertuang dalam nota perjanjian kerja sama yang selanjutnya diimplementasikan ke masing-masing OPD pengampuh.
Dari 70 program tersebut, Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) misalnya, berperan melakukan digitalisasi data Kota Palu, lalu pengembangan integrited smart system platform, program kelurahan dan kecamatan cerdas, pelaporan masyarakat serta pengembangan kebijakan dan tata kelola.
"Tujuh puluh program akan berlangsung selama tiga tahun dan dilaksanakan bertahap, sehingga lebih terarah serta terukur," ucap Jemmy.
Lebih lanjut dijelaskannya, program yang melekat pada masing-masing OPD pengampuh nanti akan disusul dengan perjanjian kerja sama dengan mitra pendukung, dan tim dewan smart city selanjutnya memberikan penguatan-penguatan dalam pelaksanaannya, sebab program tersebut sepenuhnya berbasis informasi dan transaksi elektronik (ITE).
"Perencanaan smart cty Palu telah tersusun. Dari konteks sosial, kurang lebih 17 sasaran yang mencakup bidang kemiskinan, kesehatan masyarakat, lingkungan, pendidikan dan keadilan karena permasalahan kota sangat kompleks," demikian Jemmy.