Palu (ANTARA) - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Donggala M. Unggul menyatakan keberadaan kader desa peduli pemilu dan pemilihan (DP3) sangat penting untuk menyosialisasikan pentingnya pemilu dan pemilihan kepada warga di desa.
"Kader DP3 untuk menggencarkan pendidikan politik/kepemiluan salah satunya menyosialisasikan tentang pentingnya pemilu kepada masyarakat untuk meningkatkan partisipasi pada Pemilu 2024," kata M. Unggul ketika dihubungi dari Palu, Selasa.
Unggul mengatakan bahwa Donggala menjadi kabupaten percontohan pelibatan masyarakat dalam pelaksanaan pemilu dan pemilihan melalui skema pembentukan DP3.
"DP3 akan dibentuk di 16 kecamatan se-Kabupaten Donggala dengan salah satu tujuannya untuk menggencarkan pendidikan politik dan kepemiluan kepada masyarakat," ucap Unggul.
Ia mengatakan bahwa KPU Donggala mengupayakan pembentukan DP3 meliputi satu kecamatan satu desa, kemudian setiap desa tersebut menjadi percontohan bagi desa-desa lainnya terkait dengan pelibatan masyarakat dalam proses kepemiluan.
Pembentukan DP3, kata dia, dibiayai oleh KPU serta bersinergi dengan pemerintah daerah terkait dengan kegiatan peningkatan kapasitas kader DP3 di setiap desa.
"Pembentukan awal dibiayai oleh KPU yang biayanya bersumber dari anggaran DIPA KPU Donggala dan kerja sama dengan Pemkab Donggala. Jadi, desa yang dibentuk sebagai DP3 akan memiliki anggota sebanyak 15 orang, yang selanjutnya menjadi kader," katanya.
"Mereka yang menjadi kader akan dibina dan ditingkatkan kapasitasnya terkait dengan kepemiluan dan pemilihan. Kegiatan pembinaan dan peningkatan kapasitas kader DP3 pembiayaannya mencapai Rp200 juta dibantu oleh pemerintah daerah," ujarnya.
Ditegaskan pula bahwa kader DP3 di dibentuk di desa tidak diberi honor atau upah.
Saat ini, kata dia, pihaknya telah membentuk Desa Loli Saluran Kecamatan Banawa sebagai DP3 dan memiliki kader berjumlah 15 orang yang berperan menyosialisasikan tentang kepemiluan dan pemilihan serta pendidikan politik.
Pembentukan DP3, kata dia, didasarkan pada empat kategori, di antaranya meliputi desa yang partisipasi masyarakatnya rendah dalam pemilu dan pemilihan, desa rawan bencana, dan desa rawan pelanggaran.
"Untuk Desa Loli, masuk sebagai kategori desa rawan bencana. Dengan terbentuknya DP3 pada desa tersebut, para kader DP3 dapat berperan dalam memberikan pendidikan politik kepada masyarakat," ungkapnya.
Ia mengatakan bahwa pihaknya telah melatih mereka melalui bimbingan teknis, lokakarya, sosialisasi, dan sebagainya.
Berita Terkait
Rekonstruksi dan rehabilitasi Pelabuhan Wani Donggala
Rabu, 27 Maret 2024 20:36 Wib
Presiden Jokowi resmikan Pelabuhan Wani dan Pantoloan di Kawasan Teluk Palu
Rabu, 27 Maret 2024 9:45 Wib
Gubernur Sulteng tinjau progres pembangunan Pelabuhan Wani dan Donggala
Selasa, 19 Maret 2024 11:37 Wib
Polres Donggala mencegah perkelahian antarpemuda dengan patroli
Rabu, 13 Maret 2024 14:48 Wib
Polda Sulteng sita sebanyak dua kilogram sabu-sabu di Donggala
Rabu, 13 Maret 2024 14:44 Wib
KPU Donggala tetapkan hasil rekapitulasi DPRD untuk tingkat provinsi
Senin, 4 Maret 2024 10:53 Wib
Getaran gempa di Donggala Sulteng timbul akibat aktivitas sesar lokal
Jumat, 1 Maret 2024 8:03 Wib
Rutan Donggala gelar sosialisasi budaya pelayanan prima bersama Ombudsman
Kamis, 29 Februari 2024 17:47 Wib