Kolonodale, Sulteng (ANTARA) - Bupati Morowali Utara (Morut), Provinsi Sulawesi Tengah, Delis J Hehi mengatakan bantuan keuangan desa (BKK) sebesar Rp300 juta dialokasikan setiap tahun ke desa.
"Kita sudah mulai salurkan pada tahun anggaran 2022, dan tahun 2023 ini juga akan disalurkan lagi," katanya di depan anggota Kelompok Tani Suka Maju, Desa Wawopada, Morut, Sulteng, Sabtu, saat melakukan penanaman perdana jagung.
Ia mengemukakan ada kekeliruan informasi di masyarakat bahwa penyaluran BKK hanya sekali saja atau diluncurkan bertahap, yakni pada 2022 Rp100 juta, 2023 Rp100 juta, dan 2024 Rp100 juta lagi.
"Tidak begitu, kami sudah menganggarkan Rp37,5 miliar setiap tahun. Kalau alokasi tahun 2022 tidak habis, maka sisanya akan hangus, tetapi tahun 2023 dialokasikan lagi sebesar Rp37,5 miliar, sehingga tiap desa tetap mempunyai bagian Rp300 juta per desa," katanya.
Menurut dia, pengalokasian BKK Rp37,5 miliar tahun 2022 merupakan bagian dari upaya pemda untuk mendistribusikan pendapatan daerah ini untuk kepentingan menyejahterakan seluruh masyarakat Morut.
"Karena itu, bila pendapatan asli daerah (PAD) meningkat, maka alokasi BKK tersebut malah akan kami dinaikkan lagi," ungkapnya.
Distribusi pendapatan daerah untuk kesejahteraan masyarakat Morut tidak hanya melalui penyaluran dana BKK, tapi juga bantuan beasiswa, penyaluran dana komite sekolah, pemberian insentif untuk tokoh-tokoh agama serta penyediaan infrastruktur yang lebih bagus.
"Tadi saya lewati jalan Korolama-Koromatantu sudah teraspal mulus dan jalur Mohoni sampai Ungkea juga begitu. Tinompo-Korowalelo juga sedang penyelesaian pengaspalan. Di Kecamatan Bungku Utara dan Mamosalato juga banyak ruas jalan yang kini beraspal mulus dan masih banyak program lain yang sudah dan sedang berjalan. Hanya dengan begitu kita dapat membantu mempercepat kesejahteraan rakyat lewat distribusi pendapatan daerah," ujar Delis.
Kepada seluruh masyarakat Morut, khususnya para petani, pengelola UKM, kaum perempuan dan pemuda, ia meminta agar memanfaatkan secara maksimal bantuan-bantuan yang disediakan pemda seperti dana BKK tersebut untuk meningkatkan skala ekonomi keluarga.
Hadir dalam penanaman perdana jagung di wilayah Kokotu milik Kelompok Tani Suka Maju yang diketuai Hendrik Pinontoan tersebut antara lain Staf khusus Menteri Pertanian RI Yesiah Ery Tamalagi, Kadis Pertanian Abbas Matoori, Anggota DPRD Morut Jhon FIkles Pehopu dan Kepala Desa Wawopada serta sejumlah pihak yang bergerak di bidang budi daya jagung.
Sebelum menanam jagung di Wawopada, Bupati Delis dan Staf Khusus Mentan juga menanam kelapa genjah di lokasi wisata pantai Desa Ungkea, Kecamatan Petasia Timur.
Berita Terkait
Pemkab Morowali Utara layani 1.043 kelompok usaha lewat program BKK
Kamis, 11 Juli 2024 13:52 Wib
Wabup Morut buka sosialisasi program digitalisasi untuk perangkat desa dan pendamping BKK
Rabu, 15 Mei 2024 18:53 Wib
Wabup Morut pimpin rapat evaluasi penyaluran BKK untuk kelompok usaha tahun 2023
Selasa, 14 Mei 2024 8:36 Wib
Disnaker: Kota Tangerang miliki bursa kerja khusus di 122 SMK
Selasa, 30 Mei 2023 8:43 Wib
Dua mantan direksi Perusahaan Daerah Pringsurat dihukum 11 tahun
Senin, 17 Juni 2019 17:19 Wib