Bupati Parigi Moutong: Gerakan pangan murah upaya jaga stabilitas harga pangan

id Pangan murah, pemkabparimo, pasar murah, bahan pangan, bahan pokok, komoditas pangan, Richard Arnaldo, Sulteng ,Dinas pangan

Bupati Parigi Moutong: Gerakan pangan murah upaya jaga stabilitas harga pangan

Warga membeli bawang merah di kegiatan gerakan pangan murah yang diselenggarakan Dinas Pangan Parigi Moutong di Parigi, Jumat (24/11/2023). ANTARA/Moh Ridwan

Parigi, Sulteng (ANTARA) -
Penjabat (Pj) Bupati Parigi Moutong, Sulawesi Tengah Richard Arnaldo mengatakan gerakan pangan murah merupakan upaya pemerintah menjaga stabilitas harga bahan pangan atau pokok sebagai bagian dari pengendalian inflasi daerah.
 
"Upaya menyediakan bahan pangan kepada masyarakat merupakan suatu keharusan bagi pemerintah dan distributor maupun pedagang supaya bahan pokok selalu tersedia secara merata," kata Arnaldo saat membuka gerakan pangan murah di Parigi, Jumat.
 
Ia mengemukakan, terjadinya ketidakstabilan harga dan dan pasokan pangan dipicu sejumlah faktor, diantaranya produksi berkurang dan rantai distribusi yang tidak efisien.
 
Oleh karena itu, pemerintah setempat berkomitmen menjaga stabilitas bahan pokok dengan melakukan berbagai intervensi, diantaranya melalui gerakan pangan murah, pasar murah dan operasi pasar yang dilakukan secara kolaborasi lintas sektor.
 
Harga pangan merupakan salah satu indikator yang dapat menjelaskan kondisi ketahanan pangan di suatu wilayah, sehingga pengamatan terhadap perkembangan harga bahan pokok dapat memberikan indikasi berbagai kondisi, seperti ketersediaan pasokan, permintaan, kelancaran, distribusi, situasi perdagangan pasar dan daya beli masyarakat serta kebijakan pemerintah.
 
"Gerakan ini merupakan langkah strategis dilakukan Pemkab Parigi Moutong untuk memudahkan warga memperoleh kebutuhan rumah tangga dengan harga yang wajar," ujarnya.
 
Kepala Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan Dinas Pangan Parigi Moutong Rahmatia mengemukakan, dalam kegiatan itu pihaknya menyediakan sejumlah bahan pokok utama diantaranya beras, minyak goreng, gula pasir, telur, bawang merah, bawang putih, cabai keriting dan terigu dengan melibatkan pedagang serta distributor/retail, termasuk Bulog.
 
"Tentunya harga di sini relatif lebih murah karena dikenakan subsidi," ucapnya.
 
Harga komoditas telur dijual di kegiatan pangan murah Rp45 ribu per rak, kemudian bawang merah Rp25 ribu per kilogram, bawang putih dan cabai keriting masing Rp35 ribu per kilogram, tiga komoditas bahan pokok itu selisih Rp5 ribu dibandingkan pasar tradisional.
 
Selanjutnya, minyak goreng ukuran 2 liter dijual dengan harga Rp33 ribu, minyak goreng ukuran 1,8 liter Rp29 ribu, minyak goreng ukuran 1 liter dan gula pasir ukuran 1 kilogram masing-masing dijual Rp15 ribu dengan dengan nilai subsidi Rp2 ribu masing-masing komoditas.
 
"Harga beras Bulog dijual Rp45 ribu ukuran 5 kilogram. Kami menyiapkan beras hari ini sekitar 2 ton," kata Rahmatia.
 
Pihaknya juga menyediakan bahan pangan dalam bentuk paket, diantaranya paket Rp150 ribu terdiri dari beras 10 kilogram, gula 1 kilogram, minyak goreng 1 kilogram, terigu 1 kilogram, kemudian paket Rp130 ribu yakni beras 10 kilogram, gula 1 kilogram dan minyak goreng 1 liter, paket Rp115 ribu berupa beras 10 kilogram, minyak goreng 1 liter.
 
Ia menuturkan, gerakan pangan murah terus dilakukan, mengingat ke depan perayaan Natal dan Tahun Baru, sehingga pihaknya menggencarkan kegiatan ini guna mengintervensi pasar.
 
"Selagi harga bahan pokok belum stabil, maka kegiatan pangan murah terus kami lakukan," ujarnya.