Festival Media 2023 di Provinsi Sulteng bahas isu strategis nasional

id Fesmed, festival media, perubahan iklim, jurnalis, Sulteng, Bupati Sigi, Mohammad Irwan

Festival Media 2023 di Provinsi Sulteng bahas isu strategis nasional

Festival Media Hijau tahun 2023 dibuka oleh Bupati Sigi Mohammad Irwan (tengah) berlangsung di Taman GOR Kota Palu, Minggu (10/12/2023). HO-Panitia Fesmed 2023

Kota Palu, Sulteng (ANTARA) -
Festival Media (Fesmed) Hijau ke-2 di Provinsi Sulawesi Tengah membahas isu strategis nasional yakni perubahan iklim dan energi baru terbarukan sebagai bentuk keikutsertaan media massa dalam membantu pemerintah mengampanyekan isu lingkungan.

 

"Memang ada lembaga formal dalam mengawasi kebijakan isu-isu ini, namun peran media sangat penting dalam mengawasi khususnya yang berkaitan dengan isu lingkungan," kata Bupati Kabupaten Sigi Mohammad Irwan, mewakili Gubernur Sulteng saat membuka Festival Media di Kota Palu, Minggu.

 

Ia memaparkan dalam pembangunan nasional ada lima isu strategis diangkat pemerintah, di antaranya yakni ekonomi hijau, ekonomi biru, penguatan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) ke depan, transformasi digital dan demokratisasi.

 

"Dari lima isu strategis nasional itu, ekonomi hijau menjadi catatan penting dalam kehidupan," ujarnya.

 

Menurut Irwan, di tengah perubahan iklim, kegiatan seperti ini menjadi kebutuhan dan penting untuk terus digaungkan, sebagai bentuk kampanye dalam menjaga ekosistem alam.

 

Karena faktor perubahan iklim sangat kompleks, katanya maka dibutuhkan peran semua pihak dalam menjaga dan melestarikan guna meminimalisasi dampak fenomena alam.

 

"Saya tidak antitambang, asalkan pengelolaannya dilakukan sesuai prosedur peraturan perundang-undangan," ucapnya.

 

Ketua Festival Media ke-2 Mohamad Sharfin mengemukakan Festival Media diselenggarakan kali ini atas kerja sama tiga organisasi yakni Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Sulteng dan Pewarta Foto Indonesia (PFI) Kota Palu berlangsung selama dua hari, 10-11 Desember.

 

Kata dia, isu perubahan iklim dan energi terbarukan bukan hanya menjadi perhatian lokal, namun juga menjadi sorotan dunia.

 

Dalam konteks lingkungan, peran media dianggap sangat krusial untuk meningkatkan kesadaran publik, menyajikan informasi akurat dan memacu tindakan yang diperlukan.

 

“Kegiatan ini meskipun berskala kecil, diharapkan mampu memberikan pemahaman lebih baik kepada masyarakat mengenai isu perubahan iklim dan energi terbarukan,” katanya.

 

Ia mengemukakan festival ini tidak hanya menjadi wadah untuk menyuarakan isu lingkungan, tetapi juga menjadi momentum penting untuk mengintegrasikan peran media dalam mengkampanyekan isu-isu lainnya secara luas dan efektif.

 

“Dalam kegiatan ini melibatkan seluruh spektrum media, industri, praktisi, ahli, dan masyarakat umum guna memperkuat membangun kesadaran publik,” kata dia.