Perlu kolaborasi antarlembaga cegah kenaikan harga beras

id HARGA BERAS,BERAS

Perlu kolaborasi antarlembaga cegah kenaikan harga beras

Seorang pekerja melayani warga membeli beras di salah satu distributor/toko beras di Kecamatan Besuki, Situbondo. Kamis (29/2/2023) ANTARA/Novi Husdinariyanto

Jakarta (ANTARA) - Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Trisaksi Trubus Rahardiansah menilai perlu kolaborasi antarlembaga pemerintah, termasuk satgas pangan untuk mencegah kenaikan harga beras, apalagi menjelang bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.

"Perlu juga koordinasi dengan Satgas Pangan Polri, harus berkoordinasi untuk menangani beras secara merata sehingga harga beras bisa ditekan," kata Trubus dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Trubus menilai sejauh ini pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk menekan harga beras. Salah satunya kebijakan mengimpor beras, meskipun hal tersebut hanya bisa mengatasi masalah sementara.

"Ada beberapa daerah akibat iklim itu mengalami gagal panen, panen beras mengalami penurunan," ujarnya.

Selain itu, ia memprediksi harga beras di beberapa daerah akan berangsur turun menjelang bulan Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri.

Ia mengatakan harga beras di sejumlah daerah terpantau mulai turun. Penjualan beras kualitas medium dari Bulog misalnya, dijual di Pasar Induk Beras Cipinang dengan harga Rp10.600/kilogram.

"Penurunan harga beras bisa terus berlangsung sampai Ramadhan dan Lebaran," ujarnya.

Namun, Trubus menyebut kondisi tersebut tetap tergantung pada kebijakan yang diambil oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia pun mengharapkan harga beras terus turun sampai Lebaran dan stabil setelah itu.

"Ini menjaga public trust ya, kepercayaan kepada pemerintah," ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi merespons pertanyaan wartawan mengenai isu kenaikan harga beras di pasar, yang menurut dia perlu dilihat fakta-faktanya di lapangan.

"Coba dicek, jangan menginformasikan seperti itu. Coba di cek di Pasar Induk Cipinang, cek. Coba di cek lagi, ke Pasar Johar, ini yang pasar-pasar beras itu di cek, harganya turun atau naik," kata Presiden Joko Widodo kepada wartawan di Jakarta, Rabu (28/2).

Presiden Jokowi menekankan ia selalu melakukan pengecekan harga beras setiap hari.

"Cek di Pasar Johar Karawang, naik atau tidak (harga beras), turun atau tidak. Karena harian itu saya cek dan saya selalu mendapatkan angka-angka," katanya.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan pemerintah membanjiri pasar tradisional dan ritel modern dengan beras Bulog atau beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebagai salah satu langkah menekan atau menurunkan harga beras.