Jakarta (ANTARA) - Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Trisaksi Trubus Rahardiansah menilai perlu kolaborasi antarlembaga pemerintah, termasuk satgas pangan untuk mencegah kenaikan harga beras, apalagi menjelang bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.
"Perlu juga koordinasi dengan Satgas Pangan Polri, harus berkoordinasi untuk menangani beras secara merata sehingga harga beras bisa ditekan," kata Trubus dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Trubus menilai sejauh ini pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk menekan harga beras. Salah satunya kebijakan mengimpor beras, meskipun hal tersebut hanya bisa mengatasi masalah sementara.
"Ada beberapa daerah akibat iklim itu mengalami gagal panen, panen beras mengalami penurunan," ujarnya.
Selain itu, ia memprediksi harga beras di beberapa daerah akan berangsur turun menjelang bulan Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri.
Ia mengatakan harga beras di sejumlah daerah terpantau mulai turun. Penjualan beras kualitas medium dari Bulog misalnya, dijual di Pasar Induk Beras Cipinang dengan harga Rp10.600/kilogram.
"Penurunan harga beras bisa terus berlangsung sampai Ramadhan dan Lebaran," ujarnya.
Namun, Trubus menyebut kondisi tersebut tetap tergantung pada kebijakan yang diambil oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia pun mengharapkan harga beras terus turun sampai Lebaran dan stabil setelah itu.
"Ini menjaga public trust ya, kepercayaan kepada pemerintah," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi merespons pertanyaan wartawan mengenai isu kenaikan harga beras di pasar, yang menurut dia perlu dilihat fakta-faktanya di lapangan.
"Coba dicek, jangan menginformasikan seperti itu. Coba di cek di Pasar Induk Cipinang, cek. Coba di cek lagi, ke Pasar Johar, ini yang pasar-pasar beras itu di cek, harganya turun atau naik," kata Presiden Joko Widodo kepada wartawan di Jakarta, Rabu (28/2).
Presiden Jokowi menekankan ia selalu melakukan pengecekan harga beras setiap hari.
"Cek di Pasar Johar Karawang, naik atau tidak (harga beras), turun atau tidak. Karena harian itu saya cek dan saya selalu mendapatkan angka-angka," katanya.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan pemerintah membanjiri pasar tradisional dan ritel modern dengan beras Bulog atau beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebagai salah satu langkah menekan atau menurunkan harga beras.
Berita Terkait
Bulog salurkan satu ton beras penuhi kebutuhan pangan masyarakat Kabupaten Sigi
Kamis, 25 April 2024 13:11 Wib
Lima produk dari Sulteng masuk kekayaan intelektual Indikasi Geografis
Selasa, 9 April 2024 14:33 Wib
Pemprov-Sulteng ajak manfaatkan lahan sawah tingkatkan produksi beras
Selasa, 9 April 2024 13:14 Wib
Pemkab Sigi pastikan stok beras menjelang Idul Fitri mencukupi
Senin, 8 April 2024 16:43 Wib
Basnaz Palu salurkan bantuan beras ke tenaga honorer Rumah Sakit Anutapura
Rabu, 3 April 2024 17:52 Wib
Bantuan beras untuk pemulung di TPA Kawatuna Palu
Selasa, 2 April 2024 19:19 Wib
Pasar murah sembako di Palu
Senin, 1 April 2024 21:20 Wib
Disperindag Sulteng gandeng Bulog sediakan 10 ton beras pada pasar murah
Senin, 1 April 2024 11:42 Wib